Indosat Buka Jasa Kelola Media Sosial untuk Pemerintah

Aplikasi Twitter dan Facebook.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Indosat Ooredoo memantapkan diri sebagai perusahaan telekomunikasi digital di Indonesia dengan membuka bisnis baru, yakni pengelolaan media sosial. Layanan yang diberi nama Digital Engagement Center (DEC) ini ditujukan untuk perusahaan dan institusi pemerintah.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo, Alex Rusli mengatakan, perkembangan media sosial telah mengubah cara pandang perusahaan dan pemerintah untuk membangun hubungan dengan masyarakat. Inilah yang melatarbelakangi perusahaan yang dipimpinnya merasa tertarik mengelola platform media sosial, yang sekarang menjadi tren di kalangan masyarakat.

"Kami hanya ingin mendorong perusahaan dan pemerintah untuk melakukan pemahaman tentang produk-produk yang memberikan kebebasan, menumbuhkan kepercayaan terhadap brand, memperoleh pelanggan baru, sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan melalui kekuatan media sosial," kata Alex dalam keterangan resminya, Selasa 1 November 2016.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Alex menuturkan, DEC akan membantu pebisnis dan pemerintah dalam menjalankan strategi agar lebih cepat, lebih efektif, dan tepat sasaran dengan input yang diperoleh dari interaksi masyarakat di media sosial (medsos).

Masyarakat Indonesia sangat antusias mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, mengemukakan pendapat, hingga memberikan keluhan tentang produk, topik, kebijakan, atau pun kehidupan personalnya di media sosial. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis dan juga kebijakan bagi pemerintah.

Heru Budi Bakal Tingkatkan Pengawasan Buntut Kasatpel Numpang Mobil Dishub ke Puncak

"DEC juga secara khusus bisa memperkuat kemajuan hiper koneksi di Indonesia sebagai negara terbesar pengguna media sosial di Asia Tenggara. Teknologi dan aplikasi digital tentu sudah menjadi bagian dari strategi dan implementasi para pelaku bisnis dan pengambil keputusan. Namun, teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal agar mampu menjalankan strategi dan mengembangkan bisnis lebih efektif," papar Alex.

Nantinya, DEC akan membantu mengumpulkan persepsi dan pengalaman dari sebuah produk di media sosial untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan produk atau kebijakan. Selain itu, berbagai masalah yang berpotensi menjadi krisis bagi sebuah perusahaan juga dapat diidentifikasi sehingga dapat melakukan respons dengan cepat.

"DEC tidak hanya memiliki implikasi pada bidang pemasaran seperti menemukan key opinion leader (KOL) dan pusat semua percakapan, tetapi juga customer care, retail, dan network operation. Bahkan, DEC juga dapat menentukan ukuran penilaian serta melacak tingkat keberhasilan strategi yang diterapkan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya