Apple Tolak Refund iPhone 7 karena Nama Saddam Hussein

Warga Australia rela buka tenda didepan Apple Store demi mendapatkan Iphone 7
Sumber :
  • Reuters/Jason reed

VIVA.co.id – Apple harus menanggung malu dan meminta maaf kepada pengguna iPhone 7. Musababnya adalah Apple menolak melayani permintaan sang pembeli iPhone 7 itu, sampai sang pembeli itu bisa membuktikan dirinya bukan Saddam Hussein mantan presiden Irak. 

Apple Bagi-bagi Undangan

Dikutip dari Independent, Selasa 1 November 2016, pembeli iPhone 7 yang dibuat bingung oleh Apple yaitu bernama Sharakat Hussain. 

Pria usia 26 tahun asal Birmingham, Inggris itu membeli iPhone 7 untuk adiknya. Namun sebulan kemudian, Hussain memutuskan untuk mengembalikan iPhone terbaru itu kepada Apple, karena ternyata sang adik tak menginginkan iPhone 7.

Perang OS VR, Mark Zuckerberg Bakal Geser visionOS Milik Apple dengan Meta Horizon

Hussain mengaku dia mengajukan pengembalian dana (refund) dari iPhone 7 tersebut, namun anehnya, beberapa pekan kemudian pria tersebut menerima email yang mengatasnamakan Apple. Dalam email itu, Apple meminta Hussain untuk membuktikan dia bukan mantan diktator Irak, Saddam Hussein. 

"Saya berpikir email yang masuk itu adalah sampah (spam). Saya tertegun dan menyadarinya, saya sangat marah dikaitkan dengan Saddam," ujar Hussain. 

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Hussain pantas marah, sebab dia tidak ada kaitan apa pun dengan mantan presiden Irak tersebut. Hussain merupakan seorang sopir dan namanya Hussain memang masuk dalam daftar Government’s Denied Parties. Jika masuk dalam daftar tersebut, maka seseorang, badan atau entitas memang mendapat pembatasan dalam penjualan sesuatu. 

Nah, karena Hussain masuk dalam daftar tersebut, maka dia tidak diperbolehkan untuk menjual iPhone. 

Belakangan, Apple mengaku ada kesalahan dan meminta maaf atas email yang dikirimkan kepada Hussain. Apple tak menyangka bisa sampai jauh menuding Hussain terkait dengan mantan Presiden Irak tersebut. 

"Kami sangat meminta maaf kepada pak Hussain. Kami memang dituntut untuk mengecek identitas saat proses refund. Surat (email) yang dia terima adalah kesalahan dan seharusnya tidak pernah terkirim," ujar juru bicara Apple. Apple berjanji segera menyelesaikan problem refund Hussain tersebut.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya