Aplikasi Cargo Centrals Diharap Perangi Calo dan Pungli

Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meresmikan peluncuran aplikasi Cargo Centrals. Rudiantara berharap dengan peluncuran ini dapat menekan biaya logistik dan bisa memotong kompas maupun meminimalkan praktik pungutan liar (pungli), dan tercipta efisiensi biaya logistik tercipta.

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok

Dia mengatakan, 25 persen Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berasal dari logistik. 

"Kalau asumsi GDP kita adalah US$900 miliar, 25 persennya adalah sekitar US$200 miliar lebih," kata Rudiantara, dalam keterangannya, Kamis, 27 Oktober 2016.

KPK Eksekusi Sanksi Etik Eks Karutan Achmad Fauzi soal Kasus Pungli

Angka GDP nasional itu tergolong tinggi dibanding negara lain. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia, biaya logistik di Indonesia hanya sekira 11 hingga 13 persen dari GDP.  Dengan kondisi itu, Rudiantara pun menegaskan biaya logistik wajib ditekan.

"Kalau kita lihat dari 25 persen itu, saya punya hitung-hitungan sendiri, 11,8 persen itu (biaya) transportasi dan 12 persen lebih itu (biaya) inventory dan administrasi, satu persen lebih," ucap pria yang akrab disapa Chief RA itu.

Dua 'Bos' Pungli Rutan KPK Minta Maaf Usai Dijatuhi Sanksi Etik Dewas KPK

Rudiantara mengaku belum tentu biaya transportasi yang membuat biaya logistik membengkak. Dia menduga, bisa saja berasal dari inventory dan juga administrasi.

Untuk itu, dia berharap kehadiran aplikasi itu bisa menyelesaikan problem yang berkaitan dengan inventory.

"Mudah-mudahan dengan aplikasi ini, yang baru pertama kali, jangan takut berkompetisi. Saya ajak yang lain juga mengembangkan. Karena berkompetisi itu indah," kata Rudiantara.

Semntara Chief Executive Officer (CEO) Amarta Development, Herry Dwijaya mengaku perusahaannya sengaja mengembangkan aplikasi Cargo Centrals ini untuk mempermudah siapa pun untuk mengirim kargo dari bandara ke bandara di seluruh Indonesia. 

Herry meyakini, dengan aplikasi ini, Amarta Development bisa menghemat hingga 20 persen biaya logistik khusus di udara.

Soal keunggulan aplikasi, Chief Operating Officer (COO) Amarta Development, Ferry Nursuadi menuturkan, yaitu menawarkan kemudahan memilih penerbangan, kepastian biaya kirim serta jadwal keberangkatan kargo dan cetak dokumen atau surat muatan udara (SMU/AWB) dalam waktu singkat.

"Aplikasi Cargo Centrals sudah bisa diunduh di Google Play, App Store dan di situs Cargo Centrals," ujar dia.

Saat ini, penerapan aplikasi tersebut tersedia di 10 bandara besar di Indonesia dan targetnya 34 bandara. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya