Lingkar Pinggang Bertambah Bisa Picu Kanker Hati

Kelas aerobik bagi wanita obesitas
Sumber :
  • REUTERS/Juan Carlos Ulate

VIVA.co.id – Sebuah penelitian telah menemukan bahwa seseorang yang memiliki massa indeks tubuh (BMI) tinggi hingga lingkar pinggangnya bertambah dan menderita diabetes tipe 2, memiliki risiko yang tinggi terkena kanker hati.

Khasiat Luar Biasa Kurkumin, Cegah Badai Sitokin Hingga Antidiabetes

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cancer Research ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 5 kg/m2 dalam BMI, ada risiko 38 dan 25 persen kanker liver pada masing-masing pria dan wanita.

Dilansir Boldsky, setiap lima sentimeter pertambahan lingkar pinggang, risiko terkena kanker hati menjadi delapan persen.

7 Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan Hati

Partisipan penelitian yang mengidap diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan 2,61 kali terdiagnosis kanker hati, dan para peneliti mengatakan, risikonya bertambah seiring bertambahnya BMI.

"Kanker hati tidak sesederhana berkaitan dengan konsumsi alkohol berlebihan dan infeksi virus hepatitis. Kami menemukan bahwa masing-masing dari tiga faktor ini terkait kuat dengan risiko kanker liver. Ketiganya berhubungan dengan disfungsi metabolis," kata Peter Campbell, paneliti di American Cancer Society.

Kandungan dalam Herbal Ini Lindungi Ginjal Hingga Sistem Saraf

Penelitian ini memperkuat temuan bahwa kanker hati merupakan salah satu kanker yang berkaitan dengan obesitas.

"Ini menjadi satu alasan untuk menjaga berat badan normal sesuai tinggi Anda," kata Campbell.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan data lain yang mengindikasikan bahwa obesitas dan diabetes memiliki peranan dalam peningkatan yang cepat dalam kanker hati dalam beberapa dekade terakhir.

Dalam penelitian ini, tim peneliti mengumpulkan data dari 1,57 juta orang dewasa yang dimasukkan dalam beberapa penelitian prospektif yang berbasis di Amerika Serikat.

Saat pengumpulan data, para partisipan diminta melengkapi kuisioner yang berkaitan dengan tinggi, berat badan, konsumsi alkohol, penggunaan tembakau, dan faktor lain yang secara potensial berkaitan dengan risiko kanker. Tidak ada satu pun dari partisipan yang menderita kanker saat pengumpulan data.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya