Samsung Masih Diam Soal Sebab Krisis Galaxy Note 7

Logo Samsung.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo

VIVA.co.id – Samsung masih ‘diam’ terkait penyebab krisis Galaxy Note 7, meski sudah dua bulan perusahaan itu menarik perangkat andalannya tersebut dari pasar di seluruh dunia. Dua bulan berlalu, Samsung belum berkomentar detail soal penyebab terbakar dan meledaknya sejumlah Galaxy Note 7 mereka. 

Kasus Note 7, Samsung Klaim Malah Untung

Menurut laporan Wall Street Journal yang dikutip laman Cnet, Senin 24 Oktober 2016, Samsung sejauh ini belum merespons. Juru bicara perempuan Samsung mengatakan kepada Wall Street Journal, saat ini Samsung masih mencari penyebab panasnya Galaxy Note 7 yang berujung pada terbakar dan meledaknya perangkat itu. 

"Kami mengakui pada pertama kalinya, kami tidak benar mengidentifikasi masalah ini dan masih berkomitmen menemukan akar masalah ini," kata jubir tersebut. 

96 Persen Galaxy Note 7 Dikembalikan ke Samsung

Jubir itu menegaskan, prioritas Samsung tetap keamanan pelanggan dan menarik kembali seluruh Galaxy Note 7 dari pasar. 

Wall Street Journal menuliskan, misteri penyebab krisis Galaxy Note 7 berdampak pada persiapan Samsung merilis Galaxy S8 yang dijadwalkan pada awal tahun depan. 

Terungkap, Penyebab Utama Meledaknya Galaxy Note 7

Anggota tim pengembangan Galaxy S8 mengatakan kepada koran tersebut, pengembangan Galaxy S8 ditunda dua pekan karena insinyur Samsung bekerja keras menemukan biang dari masalah Galaxy Note 7. 

Samsung memang memutuskan menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dari pasar menyusul insiden ledakan perangkat akibat problem baterai. 

Samsung juga memutuskan menyetop penjualan dan distribusi Galaxy Note 7. Perusahaan meminta pengguna Galaxy Note 7 untuk berhenti memakai perangkat dan mengembalikan segera ke Samsung atau mitra operator.

Para pengamat mengatakan, Galaxy Note 7 seharusnya dapat menjual dan memberikan pendapatan sebesar US$17 miliar bagi Samsung.  Dan, investor telah menarik hampir US$20 miliar pada nilai pasar Samsung di bursa saham terakhir, saat saham Samsung turun delapan persen. Penurunan itu merupakan yang terbesar bagi perusahaan Korea Selatan itu sejak 2008.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya