Mantan Bos Gojek Nahkodai Misi 1000 Startup Digital

Aktivis digital Kibar, Alamanda Shantika Santoso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Alamanda Shantika Santoso mulai menahkodai gerakan nasional 1.000 perusahaan rintisan (startup) digital yang diinisiasi oleh Kibar, penyedia ekosistem startup teknologi di Indonesia. Sebelumnya, Alamanda merupakan mantan Wakil Presiden Urusan Teknologi Gojek sebelum memutuskan hengkang ke Kibar pada Oktober 2016.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Dalam acara Acer Mendukung Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Conclave, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016, Alamanda mengungkapkan, sudah saatnya ia berkontribusi untuk menciptakan startup-startup potensial lainnya di Indonesia.

"Gojek sudah menjadi role model bagi startup saat ini. Kemarin saya bersama Nadiem (CEO Gojek) berhasil membantu 250 ribu orang untuk jadi mitra Gojek. Saat ini, saya terpanggil untuk melahirkan banyak lagi startup," ucap Alamanda yang merupakan Digital Activist Kibar.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Alamanda mengatakan, dengan pengalaman yang menurutnya sudah terasah dan mampu membawa Gojek seperti saat ini, dia meyakini bisa menularkan 'virus' Gojek ke startup lainnya.

"Di Gojek saya sudah menciptakan leader-leader baru. Dengan skala yang lebih luas, seluruh Indonesia, bagaimana ilmu yang saya dapat di Gojek dapat dilipatgandakan di gerakan nasional 1.000 startup ini," ucapnya.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Perempuan berambut sebahu ini akan mengemban peran penting di Kibar, yaitu bertugas mendorong ekosistem bisnis digital sehingga dapat melahirkan 1.000 startup pada 2020 nanti.

"Waktu itu, Presiden Jokowi bersama Menkominfo) Rudiantara ke Silicon Valley. Google itu mulai dari kecil, sama kayak Gojek yang dimulai dari garasi dengan empat orang. Dengan 1.000 startup digital itu akan membawa Indonesia the largest digital economy di Asia Tenggara," ungkapnya.

Alamanda menuturkan, para pelaku startup saat ini lebih beruntung ketimbang saat ia mendirikan Gojek. Sebab, sekarang ini sudah banyak difasilitasi sehingga lebih mudah menciptakan startup yang memungkinkan dilirik oleh masyarakat.

"Kita itu belum punya ilmu apa-apa, kalian jauh lebih beruntung. Waktu itu, Gojek seadanya dengan ilmu apa yang dipunya. Kalian sudah diajari model bisnisnya, sehingga lebih mudah," kata dia.

Wanita berkacamata ini menyampaikan, ia telah berkeliling Indonesia dan menemukan banyak permasalahan yang beragam. Persoalan tersebut bisa dijadikan solusi yang kemudian dapat membuat startup yang diminati.

"Saya bilang, tetap di kota kalian, bangun kota kalian. Misalnya, Bali lahirkan solusi pariwisata, kalau orang Jakarta enggak kepikiran," kata dia.

Saat ini, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital baru hadir di tiga kota dari 10 kota yang ditargetkan untuk dijadikan ekosistem awal startup Tanah Air. Tiga kota yang dimaksud, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Surabaya. Sementara, sisanya seperti Malang, Semarang, Bandung, Makassar, Medan, Pontianak, dan Bali akan menyusul berikutnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya