Riset: Trauma Masa Kecil Bisa Perpendek Umur

Ilustrasi anak kecil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ilmuwan University of British Columbia, Kanada menyatakan trauma masa kecil bisa berdampak menyebabkan kematian seorang lebih cepat atau memperpendek umur. Trauma yang dimaksud ilmuwan bisa karena pengalaman sewaktu kecil ditindas, dimaki, dirisak sampai karena faktor kemiskinan dan sosial. Temuan tersebut merupakan hasil dari penelitian ilmuwan universitas tersebut.
 
Dilansir Dailymail, Selasa 4 Oktober 2016, salah satu peneliti universitas tersebut, Eli Puterman mengatakan, saat seseorang trauma di masa kecil, maka dampaknya yaitu memperpendek struktur pelindung pada ujung untai DNA. Struktur pelindung ini dinamakan dengan telomere. Nah, jika telemore semakin pendek, kata Puterman, maka dapat mempersingkat harapan hidup.
 
“Penuaan terjadi secara bertahap dari sistem kekebalan tubuh, sebagian ditandai dengan telomere memendek pada ujung kromosom yang melindungi gen dari degradasi,” kata Puterman.

Yayasan Sativa Nusantara Resmi Serahkan Policy Brief Ganja Medis

Dalam studi itu, peneliti telah meneliti telomere ada kelenjar ludah dari 4.598 responden berusia lebih dari 50 tahun. 

Peneliti melihat kondisi tekanan tertentu makin bisa memperpendek telomere. Misalnya tekanan kondisi finansial yang miris, trauma sosial merupakan kondisi yang paling besar bisa memperpendek telomere. Penelitian menunjukkan tiap tekanan tertentu makin menambah 11 persen risiko memperpendek umur responden. 

AS dan China Rebutan Lapak di Bulan

Dengan demikian, peneliti mengatakan panjang atau pendeknya telomere dapat digunakan untuk memprediksi umur seseorang. Pada remaja, umumnya panjang telomere sekitar 8 ribu sampai 10 ribu panjang nukleotida.
 
Salah satu data yang digunakan oleh peneliti dalam riset ini adalah membandingkan data telomere dari responden yang selama 16 tahun mengalami tekanan keuangan, trauma dan sosial yang dilaporkan dari masa kanak-kanak dan dewasa. Kemudian dibandingkan dengan data responden yang hidup sejahtera.
 
Puterman menuturkan, varian genetik yang terkait dengan telomere yang lebih pendek terkait dengan beberapa penyakit yaitu kardiovaskular, paru-paru dan Alzheimer.

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Para profesional medis atau dokter mendapat peluang untuk menjajaki karier di Korea dan Indonesia. Posisi yang terbuka mencakup tiga aspek industri perawatan kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2023