Cara Badan Ekonomi Kreatif Tolong Startup

Direktur Akses Non Perbankan, Bekraf, Sugeng Santoso
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Perusahaan rintisan (startup) sudah banyak bermunculan di Indonesia. Untuk membangun startup, tentu harus didukung oleh modal sebagai pendukungnya. 

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Sayangnya, menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), meski startup mulai bermunculan dan berkembang pesat, tapi dilihat secara ekosistem, saat ini dinilai masih kurang mendukung. Sebab, masih ada kesenjangan antara pemilik modal yang dalam hal ini investor dengan para pelaku startup. Dalam konteks ini, Bekraf memiliki jalinan baik dengan investor dan juga startup.

"Intinya bagaimana intermediasi (menengahi) terhadap pemilik modal kepada pelaku ekonomi kreatif, dalam hal ini startup. Dan, Bekraf ini menjadi jembatan untuk keduanya. Tentunya, kita harus mendekati pemilik modal dan juga startup yang kemudian dipertemukan," ujar Direktur Akses Non Perbankan, Bekraf, Sugeng Santoso di Jakarta, Kamis 29 September 2016.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Sugeng mengatakan, Bekraf melihat ekosistem startup sekarang ini belum kondusif. Padahal, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, startup menjadi salah satu perhatian. 

“Sampai dicantumkan startup sebagai rantai nilai produk kreatif. Rantai nilai ini salah satunya terkait produksi, di mana di dalamnya ada akses permodalan. Artinya, bagaimana ekosistem startup yang terkait dengan akses permodalan ini," kata Sugeng.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Selama ini, Bekraf secara periodik bertemu dengan para investor dan pelaku startup yang kesulitan dalam mencari modal. Maka dari itu, Bekraf sering menyelenggarakan acara menggandeng para investor sebagai media pertemuan keduanya.

"Contohnya, kami berkolaborasi dengan modal ventura, yakni Fenox, untuk mengadakan event yang namanya Startup World Cup di Asia Tenggara, yang dilaksanakan di Indonesia. Nanti finalnya untuk di Silicon Valley. Waktu itu roadshow ke berbagai kota menjaring startup, sehingga nanti muncul pemenangnya yang akan difasilitasi Bekraf ke Silicon Valley," tuturnya.

Selain itu juga, pertemuan startup dengan investor juga terjadi hari ini di acara Startup Mentoring Program dan Investor Meeting di Luminor Hotel, Jakarta. Setidaknya ada delapan startup yang dipilih oleh investor untuk diajak bertemu lebih lanjut.

"Awalnya waktu acara Ideafest, Jumat pekan lalu, ada 28 startup yang bertemu dengan investor. Nah, para investor mengaku tertarik dan ingin tahu lebih lanjut, maka diadakanlah pertemuan sekarang. Dari 28 startup, terpilih delapan startup," ucap Sugeng.

Delapan startup yang dimaksud, yaitu Aksara Creative Room, Appskep, Belibagi, CareINA, Kwikku, Kostoom, Worksaurus, dan XWORK. Sedangkan para investor datang dari Faiz dan Donald dari Convergence, Jefri Sirait dari Astra Mitra Venture, dan para investor dengan mengatasnamakan individu, misalnya Augustinus Haryawirasma, Barry dan Pramadita Riel Tamasya.

Sebelum melakukan pendekatan dengan investor (pitching), delapan startup ini akan dibimbing oleh mentor dari Fenox yaitu Nazier Arifin (Associate) dan Redya Febriyanto (CEO dan Co-Founder Telunjuk). Startup ini akan diarahkan soal valuasi, penawaran saham ekuitas serta negoisasi.

"Diharapkan persentasi startup ini saat menghadap investor akan ada yang netes (raih investasi)" ucap Sugeng.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya