Lapan: Satelit Aktif Lebih Bahaya dari Sampah Antariksa

Ilustrasi sampah luar angkasa
Sumber :
  • Space

VIVA.co.id – Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto, menyatakan bahwa sebenarnya benda buatan di antariksa yang lebih berbahaya adalah satelit aktif.
 
Dibanding dengan sampah antariksa, kata dia, satelit aktif jauh lebih berbahaya jika jatuh ke Bumi. Hal itu tentunya karena ukurannya yang lebih besar, sedangkan sampah antariksa sudah berupa puing dari roket dan satelit.
 
“Beberapa sampah jatuh ke permukaan bumi, sebagian besar di lautan. Ancaman terbesar antariksa justru ada di satelit aktif atau terhadap misi peluncuran satelit baru,” jelas Rhorom kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Rabu, 28 September 2016.
 
Jika orbit satelit itu rendah, dikatakannya, sudah dipastikan satelit aktif tersebut jatuh ke permukaan Bumi. Agar terhindar dari kejatuhan, mitigasi yang matang pun harus direncanakan.
 
Saat ini, Rhorom menyebut, tercatat ada lebih dari 17 ribu benda buatan yang mengorbit Bumi. Sebagian besar, sekitar lebih dari 10 ribu dianggap sebagai sampah antariksa karena sudah tidak operasional dan tidak terkontrol. 

Sampah Antariksa Berpotensi Jatuh di Jakarta

Sampah-sampah antariksa biasanya terdiri dari bekas roket peluncur, satelit non-aktif, dan pecahan dari benda-benda tersebut.
 
Selama ini, Lapan menggunakan katalog dari Departemen Pertahanan Amerika Serikta (AS) untuk pantau sampah antariksa. Sayangnya, untuk pencegahan sampah antariksa jatuh ke permukaan Bumi, disebut Lapan, belum ada teknologi di dunia yang mampu untuk itu.

Sampah antariksa.

Perusahaan Ini Siap Bersih-bersih Sampah di Antariksa

Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) baru-baru ini menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi yang akan membersihkan sampah luar angkasa, dari perusahaan TransAstra

img_title
VIVA.co.id
31 Agustus 2023