Buruknya Mencuci di Mesin Cuci bagi Organisme

Ilustrasi mesin cuci.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Mungkin tak banyak yang menyadari ternyata mencuci pakaian menggunakan mesin cuci berdampak pada organisme yang hidup sungai dan laut. Peneliti dari Plymouth University, Inggris, menemukan bahwa mencuci pakaian berbahan sintetis dengan mesin cuci bisa memicu mikroplastik pada bahan tersebut lepas dan terbawa limbah cucian.
 
Dilansir Guardian, Selasa 27 September 2016, salah satu peneliti universitas tersebut, Richard Thompson mengatakan, dampak pencemaran mikroplastik menunjukkan potensi meracuni rantai makanan, ketika masuk ke saluran pencernaan hewan. Dengan demikian, maka akan mengurangi kemampuan beberapa organisme untuk menyerap energi dari makanan.
 
Thompson menjelaskan, mereka melakukan riset selama 12 bulan untuk mendapatkan kesimpulan tersebut. Untuk mengukur jumlah mikroplastik yang lepas dari pakaian sintetis, peneliti menguji dengan perlakuan suhu dan kombinasi deterjen yang berbeda. Alhasil, rata-rata mikroplastik pada pakaian sintetis lepas sebanyak 730 ribu per sekali mencuci menggunakan mesin cuci. 

Yayasan Sativa Nusantara Resmi Serahkan Policy Brief Ganja Medis

“Berbagai jenis kain bisa memiliki tingkat yang sangat berbeda dari emisi,” kata Thompson.
 
Menurut Thompson, perlu penelitian lanjut mengenai hal ini, apakah kadar mikroplastik yang lepas juga bisa disebabkan oleh durasi mesin cuci berputar, desain penyaring mesin cuci maupun kecepatan berputarnya.
 
Beberapa negara sudah bertindak tegas akan pencemaran mikroplastik. Misalnya, Inggris telah mengumumkan larangan butiran-butiran halus yang terbuat dari partikel plastik (mikrobeads) mulai berlaku pada akhir 2017. Sedangkan di AS, mikrobeads dilarang pada pertengahan 2017 .
 
"Kami tidak menganjurkan bahwa penelitian ini harus memicu sesuatu yang mirip," kata Thompson.
 
Tapi, tegasnya, industri perlu memikirkan desain kain untuk memastikan emisi lingkungan mereka diminimalkan. Aktivitas mencuci pakaian telah banyak dilaporkan sebagai penyumbang polusi mikroplastik. Salah satunya, sebuah studi yang dirilis pada Juni oleh University of California Santa Barbara, Amerika menunjukkan, setiap mencuci jaket bulu sintetis melepaskan rata-rata 1,7 gram mikroplastik.

(ren)

AS dan China Rebutan Lapak di Bulan
Ilustrasi dokter/rumah sakit.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Para profesional medis atau dokter mendapat peluang untuk menjajaki karier di Korea dan Indonesia. Posisi yang terbuka mencakup tiga aspek industri perawatan kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2023