Kabar Bagus, Remaja Indonesia Makin Antusias dalam Riset

Booth SMA Santo Yakobus dalam Lomba Karya Ilmiah LIPI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Untuk membina minat remaja sejak dini terhadap penelitian atau riset, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali menggelar kompetisi ilmiah yang berupa Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventor Awards (NYIA). Tercatat penyelenggaraan tahun ini merupakan LKIR yang ke-48 dan NYIA yang ke-9.

UU Cipta Kerja Sah, Kampus Bisa Ajak BUMN Kolaborasi Riset

Penjurian karya ‘peneliti cilik’ itu dilakukan mulai Senin sampai selasa, 26-27 September 2016. Juri nantinya bakal memilih 53 proposal dari LKIR dan NYIA sebanyak bakal dipilih 29 invensi (penemuan). 

Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda, sehingga negara berkembang seperti Indonesia perlu meningkatkan kualitas generasi muda melalui Iptek.

UU Cipta Kerja Dorong Kampus dan BUMN Buat Riset Berbasis Output

“Generasi muda adalah aset bangsa dan harus terus dibina sebagai salah satu upaya membentuk posisi Indonesia di masa depan dan mendorong percepatan inovasi. Kompetisi kali ini sangat tepat untuk menumbuhkan sikap scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach di kalangan remaja,” ujar Iskandar dalam paparannya, saat pembukaan LKIR dan NYIA di Gedung LIPI, Jakarta, Senin 26 September 2016.

Ketua Dewan Juri LKIR LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti mengungkapkan, terjadi lonjakan antusiasme remaja Indonesia dalam bidang riset setiap tahunnya. Jika pada 2015 karya yang masuk sejumlah 2.041 proposal, maka pada tahun ini sejumlah 53 proposal terpilih sebagai finalis LKIR dari 3.203 proposal yang mendaftar, baik individu maupun tim. Sementara untuk NYIA, 29 invensi terpilih dari 868 karya usulan atau teregistrasi dari pelajar se-Indonesia. 

Selamat! Siswa Indonesia Juara dan Borong Medali Internasional

Hal tersebut membuktikan, kesadaran dan minat penelitian generasi muda sudah semakin berkembang. Oleh karena itu, Tri mengatakan, pemilihan proposal karya ilmiah mendapat bimbingan dan juga invensi para pelajar semakin selektif. 

Kompetisi LKIR dan NYIA ini merupakan kerja sama LIPI dengan British Council melalui program Newton Fund dan didukung oleh Intel Indonesia, PT. Aneka Fermentasi Industri (AFI).

Sejumlah 53 karya ilmiah finalis LKIR terdiri dari bidang hayati, teknik, kebumian dan maritim, dan sosial kemanusiaan. Pemilihan itu merupakan hasil mentoring dan evaluasi pakar LIPI. Sementara 29 invensi finalis NYIA akan ditampilkan dalam kegiatan tersebut. 

Deputi Direktur British Council di Indonesia, Ian Robinson  menegaskan kemitraan antara British Council dengan LIPI selama dua tahun ini merupakan wujud nyata dalam mendukung upaya pengembangan budaya riset ilmiah di kalangan generasi muda Indonesia. 

“Kami memahami bahwa generasi muda merupakan potensi besar dalam pengembangan Iptek di suatu negara. Kami berharap melalui kemitraan yang kami bangun bersama LIPI dapat menjadi wadah minat mereka dalam melakukan penelitian,” ujar Robinson. 

Dia menyatakan, British Council melihat peluang bagi peneliti remaja berpotensi untuk mengubah lingkungan di sekitarnya menjadi lebih baik. 

“Mereka merupakan generasi unggul yang mau dan mampu berpikir jauh ke depan dalam pemanfaatan Iptek untuk berkontribusi langsung terhadap masyarakat,” ujar dia. 

British Council juga menghadirkan dua pakar dari Inggris dalam ajang LKIR untuk menjadi juri di bidang Ilmu Pengetahuan Hayati dan Ilmu Pengetahuan Teknik. Para pemenang kompetisi LKIR dan NYIA nantinya akan dipersiapkan oleh LIPI untuk mengikuti kompetisi kelas internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya