Menonton PON ke-19 Pakai 'Virtual Reality'

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mencoba VR Telkom-PON.
Sumber :
  • TLKM

VIVA.co.id – Bagi yang tidak sempat menonton perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 di Jawa Barat, bisa melihatnya di smartphone. Semua ini bisa terjadi berkat kolaborasi aplikasi virtual reality (VR) dan kaca mata khusus VR.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024

Aplikasi VR PON ke-19 tersebut dikembangkan oleh PT Telkom, melalui divisi Digital Service dan sudah bisa diunduh lewat Android PlayStore sejak 14 September lalu. Aplikasi VR itu akan memperlihatkan situasi sejumlah arena pertandingan. Aplikasi PON untuk Android bisa diunduh di sini sedangkan untuk AppStore Apple bisa diunduh di sini

"Dengan aplikasi ini, publik bisa dengan jelas melihat hampir sebagian besar arena pertandingan PON, tentunya dengan tampilan 360 derajat, atau mirip dengan kenyataannya. Untuk menggunakannya harus mendownload aplikasi. Sedangkan urusan kacamata bisa satu tipikal merek seperti Samsung Gear dan atau LG 360 VR, namun direkomendasikan yang bisa lintas merek semacam VR Shinecon," jelas Arief Musta'in, Executive General Manager DDS PT Telkom, dalam keterangan resminya, Rabu, 21 September 2016.

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu

Saat pengguna mulai menggunakan kacamata VR dan aplikasi, semua pemandangan yang ada di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) akan terlihat seperti aslinya. Mulai dari pintu masuk stadion, kursi yang ditempati, pemandangan di area tribun, sampai merasakan sensasi rumput lapangan GBLA.

Selain suasana stadion (GLBA dan Si Jalak Harupat), ada juga yang lain seperti GOR Citra Arena untuk basket di Cikutra, Kota Bandung. Konsep besarnya hampir sama, yakni kita bisa melihat seperti apa seluruh suasana di lapangan basket terbaik di Jawa Barat ini. Bahkan, bisa melihat detail jenis kayu apa yang digunakan untuk alas lapangan tersebut.

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

"Klik notifikasi di dalam VR itu maka selanjutnya akan ada gerakan mengikuti alur yang dibuat Tim DDS Telkom. Alur ini tak ubahnya ketika kita berjalan kaki menyusuri lorong-lorong di stadion. Selangkah demi selangkah, masyarakat seolah merasakan sedang ada di stadion," tutur Arief.

Menurut dia, tim DDS telah menyiapkan platform ini sekitar dua bulan sebelum pelaksanaan PON XIX, lalu mulai pembuatan aplikasi Android, hingga muncul di Playstore. 

"Hingga selesainya pekan olahraga tersebut, aplikasi ini akan bersifat non-komersial. Ini menjadi ujicoba pasar kami ke depannya, terutama untuk produk pemasaran yang membutuhkan konsep sejenis. Misalnya untuk melihat lokasi calon perumahan, apartemen, bahkan tak menutup kemungkinan bakal lokasi konser musik," katanya.

Menurut Arief, produk tersebut dirilis dari DDS Bidang Big Data. Artinya, data dari pengguna aplikasi ke depannya bisa diolah sebagai senjata pemasaran bagi perusahaan. Ambil contoh dengan mengetahui data spot venue mana saja yang terbanyak dilintasi maka bisa dirancang metode pemasaran yang lebih akurat.

Kiprah BUMN pelat merah ini terhadap PON XIX 2016 Jawa Barat bisa dibilang tanpa batas. Setelah menjadi golden sponsor, gelontoran internet diberikan ke Panitia Besar PON hingga 35 Gigabyte (GB) untuk 61 venue maupun 17 media center. Dengan aplikasi VR ini, kiprah kian terasa, karena masyarakat Indonesia dimanapun bisa rasakan atmosfer PON tanpa keluar biaya besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya