Tiga Konsep Digital yang Bikin UKM Bisa Mendunia

Muhammad Awaluddin (tengah) bersama Editor Buku Digital ChampionShift
Sumber :
  • Ist

VIVA.co.id – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkap setidaknya ada tiga konsep yang diprediksi bisa mengangkat UKM mendunia. Semua itu didasari pada perilaku digital. 

Spotlight Indonesia 2023, Membuka Panggung untuk UKM Fashion

Arief Yahya menegaskan, dalam menjalankan transformasi digital ada tiga hal penting yang akan terjadi. Hal tersebut adalah, jika UKM semakin digital maka mereka akan semakin global, semakin profesional dan semakin personal.

Pertama, the more digital, the more global. Semakin Digital, maka secara langsung Anda berada dalam satu titik di dunia global, dunia menjadi tanpa batas (borderless). Segala aktivitas Anda melalui teknologi digital menjadikan diri Anda bagian dari aktivitas global.

Buka Inacraft 2023, Jokowi Sumringah Banyak Anak Muda

Kedua, the more digital, the more professional. Teknologi digital akan menjadikan Anda semakin profesional. Gadget dalam satu genggaman, membantu Anda beragam informasi dan kemudahan analisa dalam memutuskan sesuatu. Di sisi lain, dalam bentuk organisasi kelembagaan apa pun, teknologi digital mampu menyingkat proses birokrasi, sehingga akan semakin efisien dan efektif.

Ketiga, the more digital, the more personal. Timbul semacam paradoks di sini, tatkala teknologi digital menyediakan ruang bersosialisasi lebih luas, pada saat yang sama Anda semakin ingin dilayani secara personal. Ini sebagai akibat dari data diri yang semakin transparan. Segalanya menjadi terbuka.

Menarik, hal Ini Digelar untuk Memajukan Para UKM

“Dengan memahami ketiga fenomena di atas, saya meyakini apa pun aktivitas bisnis Anda saat ini, akan mampu keluar menjadi pemenang (to be the best, to be the star dan to be the winner)" katanya, seperti dikutip dari buku Digital ChampionShift, hasil karya Doktor Muhammad Awaluddin, mantan punggawa PT Telkom, yang baru saja diangkat menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II. 

Buku Digital EntrepreneurShift dan Digital ChampionShift merupakan kumpulan artikel yang ditulis Awaluddin pada microsite Klinik UKM Goes Digital di portal IndoTelko.com. Buku Digital EntrepreneurShift sudah beberapa kali dicetak ulang dan masuk dalam best seller di jaringan toko buku Gramedia.

Awaluddin menuangkan  konsep 'Three Ways' untuk membangun bisnis bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar mandiri dan berdaya saing dengan memanfaatkan platform digital. Semua konsep yang ditawarkannya berbasis pengalaman membawa pelaku UKM Goes Digital pada platform yang dimiliki Telkom.

Saat meninggalkan posisi Direktur Enterprise dan Business Service Telkom untuk duduk sebagai orang nomor satu di Angkasa Pura II, Awaluddin telah berhasil membawa sekitar 2,8 juta pelaku UKM Goes Digital di semua platform yang dikembangkan operator pelat merah itu.

“Alhamdulillah, akhirnya buku kedua dari ‘Trilogi Digital Series’ resmi ada toko buku Gramedia. Semoga bisa menjadi bahan bacaan menarik bagi masyarakat dan pelaku usaha. Buku pertama, 'Digital EntreprenuerShift', telah dijual sebelum 'Digital ChampionShift'. Sekarang saya tengah rampungkan seri terakhir dari "Trilogi Digital Series" ini, judulnya masih rahasia,” ungkap Awaluddin dalam keterangan resminya, Senin, 19 September 2016.

Founder IndoTelko Doni Ismanto mengaku bangga portalnya masih dipercaya oleh Awaluddin sebagai saluran untuk mengedukasi pelaku usaha melakukan transformasi digital, walau sekarang dia sudah mulai masuk ke bisnis transportasi.

“Bahkan beliau sendiri yang usul nama microsite diganti sekarang menjadi ‘Digital Corner’ karena transformasi digital sekarang sudah seperti tsunami menerjang sendi-sendi organisasi yang berbisnis," kata Doni.

Doni mengharapkan, Awaluddin bisa mempercepat transformasi bisnis di Angkasa Pura II dan bisa menghasilkan konsep-konsep baru nantinya untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat. "Bagi saya ujian sebenarnya dari seseorang itu ketika dia dikeluarkan dari comfort zone dan masuk ke tantangan baru. Saya sudah ikuti belasan tahun karir Pak Awal yang bergelut di industri telekomunikasi. Bisnis bandara sendiri di Indonesia sudah berubah, sehingga mungkin butuh sentuhan seorang maverick ala Awaluddin dan semoga dia bisa memenuhi harapan itu," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya