Kisah Astronot Terlama di Angkasa Diangkat ke Layar Lebar

Astronot NASA, Scott Kelly bermain ping pong di Stasiun Antariksa Internasional, Kamis (21/01/2016).
Sumber :
  • YouTube/NASA Johnson

VIVA.co.id – Scott Kelly sudah tak menjalani tugas sebagai Astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Namun, kisah hidupnya di ruang hampa selama setahun menjadi cerita yang tak bisa dilewatkan begitu saja, terutama kegiatan sehari-harinya dalam misi 'Year in Space'.

VIDEO: Cara Astronaut BAB di Luar Angkasa

Untuk itu, Sony Pictures sebagai produsen film, akan mengangkat perjalanan Kelly ke layar lebar. Bahkan, Sony mengaku telah memperoleh hak izin merangkum cerita pria berkepala plontos tersebut saat tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dikutip dari Los Angeles Times, Kamis, 15 September 2016, kemungkinan film tersebut berjudul 'Endurance: My Year in Space and Our Journey to Mars' yang diproduseri oleh Amy Pascal dan Elizabeth Cantillon.

4 Astronaut Bulan yang Masih Hidup, Ada yang Pernah Menyesal

Bahkan, Kelly juga akan turut terlibat dalam proses produksi pembuatan film otobiografinya tersebut. Tidak sebagai peran utama melainkan menjadi produser eksekutif. Ia akan berkolaborasi dengan kembarannya, yang juga seorang pensiunan astronot, Mark Kelly.

Namun tidak semua memori Kelly selama menjalankan misinya di ISS akan dipublikasi. Pihak Sony telah mencanangkan bahwa film Kelly itu dirilis pada 7 November 2017.

Melalui Tayangan Video Bisa Ungkap Kebohongan Besar NASA

Seperti diketahui, Kelly merupakan astronot yang telah hidup di ISS selama 340 hari. Ia menghabiskan perjalanan tersebut bersama dengan Kosmonot Rusia, Mikhail Kornienko.

Dikerahkannya Kelly dalam menjalankan misi 'Year in Space' agar NASA mengetahui dampak yang terjadi pada tubuh manusia ketika berlama-lama di antariksa. Kondisi tubuh Kelly akan dibandingkan dengan kembarannya, Mark Kelly.

Hasil dari penelitian itu, tak lain karena NASA tengah merencanakan misi besarnya, yaitu mengirimkan manusia ke Mars dan membentuk kehidupan di sana pada tahun 2030-an.

"Selama waktu saya di orbit, saya kehilangan massa tulang, otot saya berhenti berkembang, dan darah terasa terbagi di dalam tubuh, yang mana terjadi di hati. Setiap hari, saya merasakan 10 kali radiasi dibandingkan orang yang di Bumi, tentunya itu menimbulkan risiko terkena kanker hingga kematian. Belum lagi stres," tutur Kelly beberapa waktu lalu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya