Jual Berlian Secara Online, Startup Orori 'Banjir' Investasi

Ilustrasi berlian.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Pada hari ini, Jumat, 2 September 2016, e-commerce perhiasan dan berlian pertama di Indonesia, yaitu Orori mengumumkan mendapatkan investasi seri A. Orori telah muncul sebagai pelopor penjualan perhiasan online sejak 2004.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Orori tak mengungkapkan detail jumlah pendanaan seri A, namun nilai investasinya mencapai jutaan US$. Dana tersebut berasal dari Indonusa Dwitama (salah satu pendiri marketplace consumer to consumer terbesar di Indonesia), East Ventures, 500 Startups, IMJ Investment Partners, dan investor lainnya yang dirahasiakan.

Chief Executive Officer (CEO) Orori, George Budi Sumantri, mengatakan dana investasi yang diraihnya akan digunakan untuk keperluan pemasaran dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan selanjutnya.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

George menyakini hingga tiga tahun ke depan, dengan visi membangun Orori sebagai marketplace perhiasan ritel dapat tercapai. Orori menargetkan 80 ribu transaksi setiap tahunnya dalam beberapa tahun ke depan dengan Gross Merchandise Volume (GMV) tahunan sekitar US$25 juta.

"Visi terbesar kami adalah untuk bisa menyediakan para konsumen tersebut pengalaman mulus untuk ekosistemnya secara menyeluruh," ucap George dalam siaran persnya.

2024 jadi Tahun Krusial bagi Industri Kripto Indonesia

George mengatakan, para investor yakin kepadanya bisa membawa Orori semakin berkembang tak hanya berkecimpung menjual produk ke konsumen (business to consumer), tapi bisa berevolusi menjadi model consumer to business (C2B) dan consumer to consumer (C2C).

Terlebih George mengakui, sampai saat ini Orori belum memiliki kompetitor yang dapat disandingkan di Asia Tenggara. Namun, bila dilihat model bisnis serupa, Orori punya saingan perusahaan yang berasal dari India, yaitu Bluestone dan Caratlane. Maka dari itu, George yakin Orori sebagai pionir dan penguasa lokal yakin, perusahaannya tidak hanya bakal mengubah perilaku pembelian dari konsumen dalam hal perhiasan.

"Namun, kami juga akan mendukung merek-merek yang memiliki reputasi dan perusahaan-perusahaan perhiasan untuk bisa mengembangkan bisnis mereka lebih dari sekedar toko pada umumnya. Marketplace untuk perhiasan mewah tentunya menjadi salah satu poin unik pengalaman berbelanja yang ingin kami tawarkan kepada konsumen," katanya.

George cukup memiliki reputasi sebagai pebisnis perhiasan secara offline yang sukses pada 2003. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk menutup tokonya dan mulai menjual perhiasan dan berliannya secara online. Strategi tersebut dinilai cukup nekat, karena keuntungan yang diraup Orori 80 persen berasal dari bisnis offline.

Namun, setelah 12 tahun berdiri, George dan Orori berhasil membuktikan bahwa pemikirannya yang maju dan inovatif mampu merevolusi bisnis yang tradisional. George berpendapat, dua kontributor utama terhadap keberhasilan ini adalah desain perhiasan Orori yang menarik untuk dipandang, serta pelayanan konsumen yang kuat.

"Pangsa pasar di Indonesia sendiri adalah sekitar US$8 miliar. e-commerce untuk perhiasan dan emas masih dalam tahap awal di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya indikasi potensi yang besar untuk pertumbuhan dengan unit ekonomi secara berkelanjutan” ujar salah satu perwakilan investor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya