Kantongi TKDN 20 Persen, HiCore Siapkan Smartphone 4G

HiCore
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Vendor smartphone lokal, HiCore mengaku sudah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Aturan TKDN diwajibkan bagi para vendor smartphone yang ingin menciptakan ponsel pintar jaringan 4G LTE di Indonesia.

Panglima TNI Geram Danramil Ditembak OPM, Iran Punya Hak Balas Dendam ke Israel

"TKDN yang sudah kita kantongi 20 persen, awal 2017 nanti 30 persen," ujar Jarot Susanto, Service Manager HiCore Mobile usai peluncuran HiCore Play Z5 dan HiCore Lens DC1 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis 1 September 2016.

Jarot mengatakan, selanjutnya kandungan TKDN akan ditingkatkan menjadi 30 persen, terdiri dari hardware dan software. Sayangnya, Jarot belum bisa mengungkapkan perusahaan yang mereka gandeng untuk meningkatkan kandungan lokal di HiCore.

Chery Omoda 5 Dikomplain Konsumen

"Oktober nanti, kita mulai produksi smartphone 4G," kata Jarot.

Presiden Direktur HiCore Mobile, Herman Zhou mengatakan, pabrik untuk produksi smartphone 4G ada di Kapuk Elang Laut, Jakarta Utara. Sementara smartphone 3G yang sudah diluncurkan masih diproduksi di Negeri Tirai Bambu.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

"(Kita) brand nasional, pabrik China," kata Herman.

Jarot menuturkan, pabrik ponsel pintar 3G mereka ada di China karena mitra di Indonesia fasilitasnya belum lengkap untuk produksi. “Ke depannya, semua produk kami 4G," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perindustrian akan mengatur ulang perhitungan porsi Tingkat Kandungan Dalam Negeri untuk smartphone 4G LTE. Sayangnya, langkah ini tidak disambut baik oleh para produsen ponsel yang mengaku sudah mengeluarkan banyak biaya guna membangun pabrik, demi memenuhi aturan TKDN yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dalam perhitungan baru itu dibuat lima skema komposisi TKDN smartphone 4G LTE. Skema pertama berupa 100 persen TKDN perangkat keras (hardware) dan nol persen perangkat lunak (software). Kedua, 75 persen hardware dan 25 persen software. Ketiga, 50 persen hardware dan 50 persen software. Keempat, 25 persen hardware dan 75 persen software. Terakhir adalah nol persen hardware dan 100 persen software.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya