Jurus Baru Microsoft Perangi Konten Kebencian

Ilustrasi situs pornografi di Internet
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad Firman

VIVA.co.id – Internet memang telah menjadi wadah untuk beragam ekspresi. Saking banyaknya ekspresi yang muncul, kadang internet dijadikan ‘rumah’ bagi para pembenci (haters). Kadang, internet juga dijadikan sebagai wadah untuk melancarkan ujaran kebencian terhadap seseorang.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Webinar "Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital"

Nah, untuk menanggulangi hal tersebut makin liar, Microsoft mengaku telah punya formula khusus. Perusahaan internet besutan Bill Gates itu memperkenalkan sebuah skema baru yang memudahkan pengguna untuk melaporkan ujaran kebencian, khususnya yang muncul pada layanan Microsoft.

"Dalam beberapa tahun kami telah mencari cara melindungi pelanggan kami dengan melarang ujaran kebencian dan menghapus konten (itu) dari layanan kami," ujar Kepala Keamanan Online Microsoft, Jacqueline Beauchere dalam blog perusahaan dikutip dari Business Insider, Senin, 29 Agustus 2016.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Dengan makin tingginya tantangan untuk membersihkan konten ujaran kebencian, Beauchere mengatakan, Microsoft menyesuaikan dengan mengubah kebijakan perusahaan yang memudahkan dalam melaporkan ujaran kebencian.

Selain itu, Microsoft juga memberikan definisi yang jelas tentang yang dimaksud ujaran kebencian.

Tips Sukses dari Konten Kreator Abibayu, Always On dan Inovasi Kreatif

Dalam kategori ujaran kebencian, Microsoft menuliskan yaitu, apapun yang menganjurkan kekerasan atau mempromosikan kebencian berdasarkan usia, disabilitas, suku, ras, agama dan antargolongan (SARA), orientasi seksual.

Dalam formulir baru itu, pengguna yang ingin melaporkan ujaran kebencian bisa diminta mengisi data temuan konten menyerang tersebut.

Misalnya, di lokasi mana pengguna menemukan konten ujaran kebencian, apakah menemukan pada layanan Docs.com, OneDrive, Outlook, Skype, Sway, Xbox Live sampai dalam mesin pencari Bing.

Kemudian, pengguna juga diminta mengisi data pribadi, asal institusi, dan mencantumkan tautan yang dianggap berisi ujaran kebencian.

Nantinya setelah mengisi, tim Microsoft akan memverifikasinya, apakah layak untuk dicabut dari layanan Microsoft.

Microsoft menegaskan tak segan untuk memblokir atau menghapus situs jika memang ditemukan konten ujaran kebencian. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya