Soal Bangun Jaringan, Indosat Butuh Kepastian Interkoneksi

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Polemik penurunan biaya interkoneksi terus bergulir hingga sampai ke ranah Komisi Dewan Perwakilan Rakyat. Padahal, aturan tersebut akan diimplementasikan pada 1 September 2016.

Akankah Terjadi Merger Lagi antar Operator Seluler di Indonesia?

Untuk itu, operator mendesak agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, memberikan kejelasan. Sebab, penurunan biaya interkoneksi sebesar 26 persen dianggap tidak transparan dan tidak berdasarkan kesepakatan semua operator.

Seperti yang dikatakan oleh President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli. Pria yang disapa Alex ini mengungkapkan jika belum ada kepastian seperti yang terjadi sekarang, maka itu akan berdampak pada kelanjutan nasib operator di masa mendatang.

Dua Komisaris Indosat Kompak Mengundurkan Diri, Ada Apa?

"Harus ada kepastian dong. Kepastian jadi tidaknya tarif interkoneksi itu penting. Jangan sampai menggantung seperti yang sekarang ini, kan kita sudah nunggu terlalu lama," ujar Alex di DPR, Jumat, 25 Agustus 2016.

Lebih lanjut, Alex mengatakan, kepastian tersebut diiringi dengan perubahan biaya interkoneksi dengan diimplementasikan dari Rp250 menjadi Rp204. Ia pun berkomitmen dengan penurunan interkoneksi itu akan membuat operator mampu membangun infrastuktur di daerah rural.

Alasan Telkomsel Belum juga Rilis eSIM

Alex menuturkan, dari ritel yang belum subsidi akan diturunkan. Bahkan, kata dia, Indosat telah menurunkan tarif ritel di luar Pulau Jawa? sejak Desember. Maksud penurunan ini adalah program Rp1 per detik yang sempat menuai pertikaian dengan Telkomsel.

"Kita bersedia bersubdi sampai market terbangun. Kan subsidi off net, on net-nya tidak kita subsidi. Sehingga kita mengharapkan dengan jumlah pelanggan semakin besar, balance antara off net dan on net akan banyak, plus mereka pakai data. Kalau biaya interkoneksi turun, subsidi akan kita pindahkan ke tempat lain dengan agresif membangun," tuturnya.

Ditanya lebih lanjut soal pembangunan di daerah-daerah, Alex mengucapkan intinya ada kepastian terlebih dahulu walaupun penurunan biaya interkoneksi tidak besar.

"Kita butuh kepastian untuk planning 2017, tergantung harga berapa, kita bisa estimasi seperti apa, butuh berapa BTS yang dibangun. Nama kepastian itu nomor satu, meski tidak turun, tapi kita tahu apa yang dikerjakan. Tapi kita harap itu dibarengi dengan penurunan biaya interkoneksi agar bisa bangun dengan agresif," papar pria berkacamata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya