Deretan Humor Mukidi Viral di Media Sosial dan Internet

Meme pokemon bernama Mukidi
Sumber :
  • Twitter

VIVA.co.id – Layanan media sosial memang cepat menyebarkan isu, atau topik tertentu. Bahkan, media sosial bisa menjadikan hal yang terlihat remeh bisa menjadi tren dan ramai diperbincangkan pengguna internet.

Viral Momen Warga Suudzon dengan Polisi, Dikira Razia Ternyata Sedang Bagi-bagi Takjil

Dalam beberapa hari terakhir ini, muncul cerita humor Mukidi yang membuat pengguna internet tertawa.

Fenomena viral di media sosial itu pernah terjadi pada tahun lalu. Ingatkan Anda tentang viral 'meme Sudah Kuduga'. Pengguna internet saat itu dibuat penasaran. siapa sosok di balik meme Sudah Kuduga.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Beberapa netizen meyakini, sosok dibalik meme Sudah Kuduga bernama Dion Cecep Supriadi. Dalam penelusuran di Facebook, pria tersebut tercatat sebagai karyawan di perusahaan otomotif.

Nah seperti halnya penyebaran meme Sudah Kuduga, cerita humor Mukidi cepat bertebaran di media sosial dan internet.

Respons Polisi soal Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di GT Halim

Viral yang sedang tren di media sosial, yaitu cerita humor Mukidi. Humor ini muncul dengan berbagai versi dan dengan cepat menyebar antargrup di WhatsApp, Facebook sampai di Twitter.

Berikut beberapa kisah humor Mukidi:

Mukidi dan angkot

Mukidi yang asli madura, sedang berlibur ke Jakarta..
.
Dia ingin keliling Jakarta dengan naik metromini..
.
Diam-diam ia mengamati segala yg terjadi di dalam metromini. Termasuk tingkah laku kernet & penumpang bus tsb..
.
Tak lama kemudian si kernet bilang...
. "Dirman..  Dirman..   Dirman.." (tanda bahwa bus telah sampai di jl Sudirman).

Lalu seorang penumpang laki-laki teriak..
. "kiri..!"
.Dan turunlah penumpang tersebut..
.
Selang berapa lama kernet teriak ...
."Kartini.. Kartini.. Kartini.."
.
Seorang cewek muda nyeletuk..
. "kiri..!"
.lalu cewek tsb pun turun..
.
Béberapa lama kernet itu teriak lagi..
."Wahidin.. Wahidin.. Wahidin.."
Adalagi cowok yg bilang.. "kiri..!"
.
. Tak selang lama si kernet teriak lagi....
. BROTOOO....!!
. BROTOOOO...! (Gatot Subroto)
. seorang pemuda ganteng berkumis tebal menjawab....
.....KIRII....!!
. maka turunlah si kumis itu....
.
. Maka....
Tinggallah seorang diri Mukidi di dalam bus .. Dengan hati ngedumel, lama lama jengkel juga dia..
.
Lalu dicoleklah si kernet, dengan nada marah Mukidi bilang..

"Korang ajjar sampiyan ya... Daari tadi rang-orang sampiyan panggil..
.Lhaaa .....nama saya ndak sampiyan nggil panggil..!! Kalo begini caranya.. Kaaapan saya toron..takiye ?!!!"
.
Untung si kernet tanggap. Kernet bertanya..
. "siapa nama bapak..?"

"Namaku Mukidi asli Madura", jawabnya.

Si kernet langsung teriak .. "Mukidi..Mukidi..Mukidiii.. !!!"
.
Mukidi pun lega dan berkata..
.
"Naaaah.. Beggiitu..!!
.Kirri...!"
.
Maka turunlah Mukidi di jalan tol......


Mukidi tipu polisi

Di suatu jalan yg ramai di pinggir kota Semarang?
Karena takut terlambat, Mukidi, karyawan pabrik roti, melaju dgn motornya tanpa hiraukan rambu2 lalin.

Polantas: "Stopppp!"

Mukidi: "Kok disetop kenapa Pak?"

Polisi: " Anda melanggar rambu2 lalulintas! Tolong keluarkan SIM, STNK dan KTP nya!"

Mukidi keluarkan jurus berkelit : "Maaf pak saya tidak punya, saya masih anak sekolah Pak..."

Polisi: "Kalau begitu motor saya tahan, dan Saudara saya tilang, siapkan uang Rp. 500.000,- untuk disetor ke BRI"

Mukidi coba berkelit lagi: "Tolong pak, kan saya anak sekolah, jadi nggak banyak punya uang, kita damai saja ya pak?..."

Polisi: "Memangnya kamu punya uang berapa buat damai....?"

Mukidi: "Saya lihat Bapak tadi merokok, bgmana saya belikan saja rokok di warung  seberang jalan itu..."

Polisi: " Ya sudah... beliin Marlboro ya, tapi motornya tetap disini."

Mukidi langsung nyebrang jalan menuju warung, "Bang... saya disuruh ngambil rokok dulu sama pak polisi itu (sambil menunjuk Pak Polisi di seberang jalan).
Marlboro 4 bungkus!"

Tk.Warung: "Polisi yang mana...?  Awas, Jangan coba2 menipu saya!!."

Mukidi: "Yang itu!  kemudian dia berteriak: "Pak, pak.. rokok yang ini 'kan?" Sambil tunjukkan rokok Marlboro.

Polisi: "Yaaa siiippp...!"

Mukidi: "Tuh 'kan... Nanti  dia yang akan bayar...!" Sambil nyeberang jalan bawa 4 bungkus rokok!

Rokok yg 2 dia kantongi, yg 2 diserahkan: "Nih Pak, dua bungkus!."

Polisi: "Hmm... , baiklah,  Lain kali hati-hati ya!"

Mukidi : "Trims Pak...!", terus tancap gas wuzz!

Dua jam kemudian...
Tk.Warung mendatangi pos polisi: "Pak, suruhan bapak tadi kan ngambil rokok Marlboro 4 bungkus, katanya bapak yang bayar."

Polisi: "Haaahh!! Bedes  sialan! Polisi pun berani juga dia tipu...!!!"

Mukidi ikut lomba nyanyi kemerdekaan

Mukidi : "enam belas agustus tahun empat lima...".

Juri : "salah itu..., ulangi !".

Mukidi: "enam belas agustus tahun empat lima...".

Juri : "salah...,  kesempatan terakhir!"

Mukidi: "saya ndak salah pak, sampean dengar saya nyanyi dulu".

Akhirnya juri serius mendengarkan Mukidi bernyanyi.

Mukidi: "enam belas agustus tahun empat lima..., BESOKNYA hari Kemerdekaan kita..."

Mukidi dan istrinya

Ternyata Markonah, istri Mukidi, masih perawan. Dia pergi ke dokter kandungan utk periksa.

Waktu dokter mau periksa bagian dalam, terjadi percakapan:

Markonah: “Hati-hati periksanya ya Dok, saya masih perawan lho…”

Dokter: “Lho… katanya ibu sudah kawin-cerai 3x, mana bisa masih perawan…?? ”

Markonah: “Gini lho Dok, eks suami saya yang pertama ternyata impoten…...!!”

Dokter: “Oh begitu… tapi suami ibu yang kedua tidak impoten kan....?”

Markonah: “Betul Dok, cuma dia Gay, jadi saya tidak pernah di-apa2in sama dia…”

Dokter: “Lalu suami ibu yang ketiga si Mukidi tidak impoten dan bukan gay kan....?”

Markonah: “Betul Dok, tapi ternyata dia itu orang partai…”

Dokter: “Lalu apa hubungannya dengan keperawanan ibu…??”

Markonah: “Dia? cuma janji-janji saja Dok, tidak pernah ada realisasinya..... Jadi cuma dicontreng aja, gak dicoblos......!!!

Mukidi dan gajah

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Mukidi. Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun, dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.

Siang itu Mukidi duduk di paling depan. Karena salah satu bangku teman yang ada di depan tidak masuk. Maka dari itu Mukidi berniat duduk di paling depan. Kebetulan pelajaran hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi. Nah pada kesempatan itu, Guru Mukidi berkeinginan untuk membuat teba-tebakan nama hewan. Berikut dialognya

Guru: "Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?".

Mukidi berdiri dan menjawab : "Gajah, bu guru !"

Guru: "Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf 'D' ?"

Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri :"Dua gajah, Bu Guru..."

....gerrr sak kelas

Guru :"Mukidi, kamu berdiri di pojok sana !

Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf "M"?  

Semua murid diam.

Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang "Mungkin Gajah..."

Guru:"Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !"  

Mukidi keluar dengan suuedihhh. Guru melanjutkan.

Guru :"Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf "J"?

semua diam.

Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas

Mukidi : "Jangan-jangan Gajah"

Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang....

Guru : "Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?"

Sekali lagi semua murid terdiam.

Tiba-tiba HP bu Guru berdering.

Guru: "Ya hallo..."

HP : 'Maaf bu, saya Mukidi. Jawabannya: Pasti Gajah".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya