Radioisotop Buatan Batan Diklaim Telah Diekspor ke Jepang

Pusat riset Nuklir GA Siwabessy
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH

VIVA.co.id – Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy (RSG-GAS) milik Badan Teknologi Nuklir (Batan) tahun ini memasuki usia 29 tahun. Batan mengklaim radioisotop yang dihasilkan  reaktor RSG-GAS telah diimpor ke negara tetangga.

Politikus PKS Prihatin Jokowi Tak Paham Kedudukan BRIN soal Orkestrasi Penelitian

"Sebagian produksi (radioisotop) yang ada di ekspor ke Malaysia,  Singapura,  Vietnam dan Jepang," ujar Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto dalam paparannya di Gedung 71 Batan, kawasan Puspiptek, Serpong, Selasa, 23 Agustus 2016.

Dijelaskan Djarot, radioisotop sangat menunjang kegiatan radiodiagnostik di berbagai rumah sakit di Indonesia. Radioisotop adalah suatu unsur yang difungsikan menjadi radioaktif, dan pancaran radiasinya dimanfaatkan sebagai alat untuk merunut atau melacak lokasi sumber penyakit dan kelainan morfologi dan fungsi organ.

Perpres Diteken, LIPI, BPPT, Batan dan Lapan Dilebur Menjadi BRIN

Sedangkan reaktor RSG-GAS, selain bisa menghasilkan radioisotop juga digunakan untuk fasilitas pengujian bahan. Dimanfaatkan antara lain untuk pengujian struktur logam dengan menggunakan radiasi neutron.

"Salah satu hasilnya  pengujian logam yang digunakan membuat bahan bakar reaktor nuklir," kata Djarot.

Menteri Bambang Pastikan Perumahan Batan Indah Bebas Radioaktif

Kemudian, reaktor RSG-GAS juga dilengkapi dengan laboratorium penunjang untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di bidang nuklir. Tersedia juga instalasi produksi radioisotop, instalasi fabrikasi bahan bakar reaktor, instalasi limbah radioaktif dan instalasi keselamatan reaktor.

Dengan pengalaman dan kelengkapan fasilitas reaktor RSG-GAS  itu, tambah Djarot, banyak negara lain yang mengirimkan sumber daya manusianya untuk belajar dan berlatih tentang teknologi pengoperasian, pemanfaatan dan perawatan reaktor kepada Batan.

Fungsi unik lainnya, ketika reaktor RSG-GAS bekerja memproduksi radioisotop, ada pancaran radiasi neutron RSG-GAS yang bisa mengiradiasi batuan topas. Proses ini mampu menghasilkan batuan dengan berbagai macam warna menarik untuk meningkatkan nilai ekonomi jauh lebih tinggi dibandingkan batuan asalnya.

Tak kalah penting, ke depannya, reaktor RSG-GAS dibangun untuk persiapan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Reaktor RSG-GAS memiliki kapasitas daya 30 MegaWatt dan baru dimanfaatkan setengahnya. Ini akan menghasilkan peluang bagi pengguna lain untuk memanfaatkannnya.

Reaktor RSG-GAS terletak di Serpong. Batan memiliki dua reaktor untuk penelitian, satu berlokasi di Bandung linnya di Yogyakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya