XL Klaim Telah Bangun 40 Ribu Kilometer Jaringan Optik

Petugas memperbaiki base transceiver station (BTS).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL) terus membangun jaringan fiber optik (FO) di berbagai daerah Indonesia. Sampai saat ini XL telah membangun FO sepanjang 40 ribu kilometer.

Indonesia Diminta Belajar dari Inggris dan Turki

Sepanjang tahun 2016, XL terus mengejar ratusan kilometer yang akan dibangun FO XL di berbagai wilayah, termasuk di luar Jawa, antara lain, FO untuk backbone di Kalimantan sejauh sekitar 900 kilometer dari Banjarmasin ke Balikpapan.

Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya mengatakan, bahwa sepanjang tahun perusahaannya terus membangun jaringan FO, sebagai operator yang bertanggung jawab kepada pelanggan dan pemerintah.

Pemimpin Pasar Telekomunikasi Global Dukung Ekonomi Digital Indonesia

"Dari capex (capital expenditure) tahunan, lebih dari setengah kami alokasikan untuk mendukung pengembangan jaringan, termasuk pembangunan jaringan fiber optik," ujar Yessie melalui keterangan tertulisnya pada Senin, 15 Agustus 2016.

Yessie mengungkapkan, sebagai operator, tentu XL tak mungkin tidak membangun FO, meski hal itu bisa ditempuh melalui penyewaan.

Sultan Buka Peluang Damai dengan Pemilik Kabel Fiber yang Buatnya Celaka

Pada tahun 2016, XL mengejar pembangunan FO yang berlangsung di Kalimantan untuk jaringan backbone sepanjang 900 kilometer dan Hut Fiberisasi atau ekspansi FO backbone di Jawa dengan panjang 170 kilometer.

Disebutkan, pembangunan FO oleh XL juga tengah berlangsung untuk jaringan LTE di Jawa 153 kilometer, Sumatera 37 kilometer, serta di Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Ada juga pembangunan FO join construction sejauh 130 kilometer di Kalimantan.

"Selain itu, juga ada pembangunan untuk keperluan modernisasi jaringan FO yang telah berusia belasan tahun, sepanjang kurang lebih 200 kilometer di Jawa," katanya.

Jaringan utama backbone

FO yang paling baru beroperasi antara lain berupa FO backbone di Kalimantan sepanjang 846 kilometer dan Bali 161 kilometer. FO untuk keperluan layanan LTE di 13 kota LTE, yaitu Madura, Mataram, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Manado, dan Banjarmasin, serta di Jawa, yaitu Tegal, Cirebon, Purwakarta, Pekalongan.
 
Hingga kini, total panjang FO yang dimiliki XL sekira 40 ribu kilometer. Sebanyak 12 persen di antaranya adalah FO yang berada di bawah laut. Proyek yang masih berjalan tahun ini, antara lain, ada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Jawa.
 
Secara teknis, fungsi FO dalam korelasinya dengan layanan kepada pelanggan adalah sebagai jaringan utama backbone. Jaringan FO berfungsi membawa trafik berkapasitas besar dalam kecepatan tinggi. Jaringan ini bisa ditingkatkan sesuai perkembangan teknologi, tanpa gangguan interferensi radio.

Tidak tergantung

Keuntungan memiliki jaringan FO sendiri, antara lain, bebas menggunakan alokasi core FO sesuai kebutuhan, selain juga pengelolaan secara preventive dan corrective maintenance tidak tergantung pihak lain.
 
Meski demikian, XL juga memerlukan menyewa jaringan FO dari pihak lain dengan pertimbangan efisiensi biaya, proteksi untuk meningkatkan kinerja, serta reliabilitas sebagai jalur. Sampai kini, FO yang disewa XL dari pihak lain tersebar di sejumlah wilayah. Total panjang FO dengan model saling sewa dan membangun bersama adalah kira-kira 10 persen dari total panjang FO XL.
 
Di sejumlah wilayah, jaringan FO XL mendominasi dibandingkan jaringan milik operator lain. Wilayah itu, antara lain, Bangka, Belitung, Madura, Bali, dan Lombok. Jaringan FO milik XL juga menjangkau wilayah perbatasan dengan negara tetangga, antara lain, di sekitar Batam–Dumai, berbatasan Singapura dan Malaysia.

XL juga memiliki jaringan FO yang terhubung langsung dengan jaringan internasional, yaitu di Batam-Dumai-Malaka (Malaysia), Batam-Singapura, Batam-Sungai Rengit–Kualalumpur (Malaysia).

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya