Game Lokal dan Kentalnya Stigma Negatif

Game Lokal Petualangan Aksara di Tanah Jawa
Sumber :
  • windowsphone.com

VIVA.co.id – Berbicara tentang game, kadang karya game mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Pandangan miring terkadang menjadi bumbu utama menyikapi adanya game, padahal pemerintah telah merestui adanya Hari Game Indonesia yang jatuh pada 8 Agustus.

Momen Lebaran, Bos Pos Indonesia Tegaskan Nonstop Layani Transaksi Masyarakat

Bagi pelaku di bidang industri game, tak menampik soal stigma negatif terhadap game. Chief Executive Officer (CEO) KotakGame, Christian Lyman mengakui hal itu. Ia berharap adanya Hari Game Indonesia, stigma negatif semakin berkurang.

Menurut Christian, masyarakat cenderung berpikir negatif soal game, karena masih belum mengetahui dampak positif yang diberikan game lokal yang telah dibuat oleh para pengembang.

Kapolres-Wali Kota Jaksel Kompakan Patroli Malam Takbiran Pakai Motor

"Kita harus sering-sering edukasi masyarakat tentang nilai positif game melalui hasil karya dari developer kita," ucap Christian kepada VIVA.co.id, melalui pesan singkatnya, Jumat 12 Agustus 2016..

Seperti beberapa waktu lalu, game mobile Tahu Bulat menjadi fenomena. Game ini muncul dengan konten yang mengambil kearifan lokal dan tak ada efek negatif di dalamnya.

Jamin Stok di Lapangan, Pertamina Pantau Langsung Pangkalan LPG 3 Kg

"Itu contoh karya lokal yang bagus dan mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa orang Indonesia sanggup bersaing dengan game luar. Terbukti, game Tahu Bulat di ranking Play Store mengalahkan produk luar," jelasnya.

Christian yang menjabat Media dan Partnership Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengatakan, adanya Hari Game Indonesia juga bertujuan mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah mendukung industri game.

"Dan diharapkan juga untuk meningkatkan perhatian masyarakat akan keberadaan pengembang game lokal, beserta karya yang mereka buat. Sehingga, pemerintah dan pelaku industri ini siap menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri dengan meraih market share lokal tidak kurang 50 persen pada 2020," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya