Korea Utara Pakai Printer 3D untuk Cetak Tulang Manusia

printer 3d di indocomtech 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – Teknologi pencetak tiga dimensi (printer 3D) telah dimanfaatkan untuk mencetak berbagai objek. Printer 3D juga telah dimanfaatkan untuk mencetak komponen pesawat militer. Pada awal bulan ini, Angkatan Laut Amerika Serikat telah dimanfaatkan untuk mencetak bagian mesin dari pesawat V-22 Osprey.

Hore! Indonesia Akan Punya Pabrik 3D Printer Pertama

Korea Utara tak mau ketinggalan dengan tren printer 3D. Bedanya, negeri yang dipimpin Kim Jong Un itu memanfaatkan printer 3D untuk mencetak tulang manusia.

Dikutip dari Sputnik, Jumat, 12 Agustus 2016, peneliti Korea Utara mengatakan, printer 3D dipandang potensial membuat tulang manusia untuk kebutuhan operasi.

Dicetak Pakai Printer, Motor Ini Bisa Dikendarai

"Dengan teknologi baru ini, kami bisa mencetak berbagai fragmen tulang melalui peta jalan wajah yang rinci," ujar peneliti Korea Utara, Hwang Seong-hyeok.

Dalam sebuah tayangan jaringan televisi KCTV, Seong-hyeok menggunakan mesin yang diduga akan dipakai untuk membuat rahang bawah. Rekaman menunjukkan dokumenasi paten mesin pencetak tiga dimensi tersebut.

Kornea Manusia Berhasil Diciptakan, Cukup Pakai Printer 3D

Apa yang dilakukan Korea Utara itu merupakan salah satu bentuk pemanfaatan inovasi printer 3D. Komunitas medis di berbagai belahan dunia memang menjadi parameter meningkatkan ketertarikan penggunaan printer 3D. Bulan lalu, peneliti di Siberian Federal University, Rusia membuat terobosan utama dalam pengembangan tulang sintetik.

Kepala Departemen Biologi Medis Siberian Federal University, Ekaterina Shishatskaya mengatakan, pemanfaatan tulang sintetik itu akan menjadi 'standar emas' bagi dunia ortopedi di masa depan.

"Itu juga akan membantu kita menghindari material xenogeneik (yang berkaitan dengan sel individu) sampai ancaman patologi. Semua yang kita butuhkan yaitu teknologi untuk memproses bahan biopolimer untuk pencetakan," kata Shishatskaya kepada koran harian pemerintah Rusia, Rossiyskaya Gazeta.

Dia mengatakan, dengan menambah dan mengembangkan purwarupa printer 3D, maka akan memungkinkan bisa mencetak berbagai bentuk dan ukuran objek medis. Sedangkan pencetakan objek biologi ke depan akan makin mendukung dalam misi antariksa.

Pada awal bulan ini, perusahaan printer 3D, 3D Bioprinting Solutions telah menandatangani kontrak dengan United Rocket and Space Corporation untuk membuat organ yang punya risiko supersensitif akibat dampak dari radiasi antariksa.

"Selain membuat organ yang sangat sensitif dengan dampak radiasi antariksa, juga untuk memantau dampak negatif dari radiasi kosmik dalam kondisi tinggal lama di antariksa," demikian pernyataan 3D Bioprinting Solutions setelah menjalin kontrak tersebut.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya