Satu Jam Main Pokemon Go, 20 MB Data Terkuras

Bermain Pokemon go.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Permainan Pokemon Go memang menjadi candu bagi para penggemarnya. Banyak dari mereka yang tidak terlalu peduli dengan konsumsi data pada permainan ini.

Hati-hati, SIM Swapping is Back

Dilaporkan situs Mirror dan Android Central, bermain Pokemon Go selama satu jam membutuhkan data sekitar 10-20 MB. Data sebesar ini dibutuhkan karena melibatkan fitur GPS yang selalu on.

Ini artinya, jika mengambil angka maksimal 20 MB dalam satu jam, pengguna hanya bisa bermain selama 50 jam jika hanya memiliki kuota 1 GB. Jika dalam satu hari hanya bisa bermain selama 5 jam, kuota sebesar 1 GB akan habis hanya dalam kurun 10 hari. Itu pun jika pengguna tidak mengakses layanan internet lainnya.

7 Operator Telekomunikasi Bikin Aliansi, Ada Telkomsel

Beberapa operator telekomunikasi di Indonesia ada juga yang memberikan kuota 1GB untuk layanan datanya. Telkomsel Loop misalnya, memberikan paket 1 GB untuk satu bulan dengan harga kurang lebih Rp50 ribu. Sementara itu, simPATI paket Basic menawarkan kuota 2GB sebesar Rp80 ribu.

Operator lain, Indosat, paket internet termurahnya adalah Super Internet 2GB dengan harga Rp34.900. Atau bisa juga berlangganan Paket M dengan kuota 1GB dan tambahan 1GB untuk jaringan 4G, seharga Rp59 ribu.

Kompaknya 4 Operator Telekomunikasi Indonesia

Untuk paket HotRod XL dengan sistem langganan per bulan, ada paket 1,5GB dengan harga Rp50 ribu atau 2GB dengan harga Rp60 ribu. Selanjutnya, HotRo 4G bulanan 8GB seharga Rp120 ribu.

Jika dilihat harga paket internet yang tertera, dibutuhkan biaya sekitar Rp50 ribuan untuk bermain Pokemon Go selama 5 jam dalam kurun 10 hari. Artinya, butuh paket internet dengan kapasitas 3 GB untuk bisa bermain game selama satu bulan penuh, atau setara dengan menghabiskan dana sebesar Rp150 ribu per bulan untuk bisa puas bermain Pokemon Go.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Menkominfo Kasih Lampu Hijau Operator Telekomunikasi untuk Merger

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku setuju jika XL Axiata dan Smartfren melakukan penggabungan usaha alias merger.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024