Kak Seto: Pokemon Go Bisa Rangsang Motorik Kasar Anak

Ilustrasi demam Pokemon.
Sumber :
  • REUTERS/Mark Kauzlarich

VIVA.co.id – Demam Pokemon Go memang tengah merambah generasi milenial di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Keasyikan Main Pokemon Go, Dua Remaja Ditangkap Polisi

Menurut Psikolog dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi, sebagaimana game yang pernah ada tentu ada sisi positif dan negatif. Positifnya, game bisa memancing kreativitas anak, membuat anak terhibur, tertantang, dan melatih kecerdasannya.

"Kalau yang terbaru Pokemon Go, anak bisa keluar dari rumah dan berada di alam bebas, bertemu dan bersosialisasi dengan teman-teman, dan merangsang motorik kasar," katanya saat ditemui media di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Sabtu, 16 Juli.

Komisi I Akan Bahas Pokemon Go dengan Menkominfo

Tapi, pria yang akrab disapa Kak Seto itu juga mengingatkan agar orangtua mengontrol permainan itu agar tidak terlalu berlebihan sehingga mengganggu aktivitas belajar, beribadah, maupun kegiatan bersama keluarga.

Selain itu, orangtua juga perlu memastikan keamanan lingkungan ketika anak keluar rumah untuk memainkan game ini.

Di Yogya, Polisi Boleh Main Pokemon tapi Bukan saat Dinas

"Kalau misalnya tinggal di kompleks mungkin kerjasama dengan RT atau RW bahwa situasi komplek aman. Jangan sampai situasi tidak aman di suatu tempat anak terpancing jadi korban kekerasan, kecelakaan dan sebagainya," imbuh Kak Seto.

Kak Seto juga mengingatkan agar kita tidak diperalat dengan permainan. Kita harus bisa menguasai dengan tepat sehingga bisa berdampak positif pada anak

"Kalau lepas dari kontrol orangtua, dari pengawasan orang dewasa atau para pendidik ini bisa berbahaya," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya