Lima Hal Penting Sebelum Berbisnis Online

Ilustrasi belanja keperluan rumah tangga.
Sumber :
  • getentrepreneurial.com

VIVA.co.id – Pemerintah telah menetapkan target Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Berbagai program dilakukan, mulai pengembangan startup digital hingga memfasilitasi usaha kecil, dan menengah (UKM) menjajal dunia online.

Integrasi Tiktok Shop dan Tokopedia, DPR: Harus Bantu UMKM Adaptasi dengan Teknologi

Untuk memulai bisnis online, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Seperti yang dipaparkan oleh Verisign yang membagi lima kunci penting dalam berbisnis online:

1. Bangun brand Anda

Sambut Mudik Lebaran, Perusahaan Ban Ini Rambah Dunia eCommerce

Nama domain merupakan langkah awal yang perlu diperhatikan, apakah itu nama domain yang kemudian diarahkan ke halaman media sosial atau ke website, merupakan brand online Anda. Pastikan alamat ini sesuai atau sama dengan keseluruhan dari identitas bisnis Anda termasuk kartu nama, iklan, signature email, dan lainnya.

Verisign, menyebutkan pelaku UKM seringkali mengabaikan penggunaan nama domain dan alamat email profesional. Padahal, sebenarnya ini merupakan cara murah untuk tampil kredibel saat membangun brand Anda.

Shopee Luncurkan Program Baru, Garansi Tepat Waktu

Penyedia layanan nama domain bisa dengan mudah membantu membuatkan email profesional sesuai nama domain yang Anda beli. Anda juga bisa memanfaatkan Google Apps for Business jika ingin membuat email personal dari akun Gmail yang Anda miliki. Terakhir, pastikan seluruh aktivitas offline secara visual selaras dengan brand online Anda.
 
2. Konten, konten, dan konten

Tanpa konten yang menarik dan berkualitas tinggi untuk memperkuat brand Anda, sulit untuk membedakan diri dengan kompetitor.
 
· Fokus pada apa yang Anda ketahui: Anda akan menjalin keterikatan kuat dengan pembaca dan lebih dipercaya bila secara konsisten membahas topik yang sama sesuai minat Anda.
 
· Buat sesederhana mungkin: Posting blog pada website Anda bisa menjadi sumber konten menarik bagi pembaca yang bisa Anda buat tanpa memakan banyak waktu dan biaya. Tulislah 2-3 paragraf per posting dan minta bantuan orang lain untuk memeriksa tulisan tersebut sebelum diunggah.
 
· Lakukan pengukuran: Baik media sosial atau website dapat dikonfigurasikan, sehingga dapat memberikan metrik pengukuran secara berkala seperti jumlah klik, view, dan lainnya. Gunakan data ini untuk mengukur usaha Anda, lihat mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak.
 
3. Mulailah mencari pelanggan

Dengan adanya jutaan bisnis, website, dan halaman media sosial, Anda tidak bisa berharap pelanggan akan serta merta menghampiri Anda. Diperlukan usaha secara aktif mencari mereka. Ada tiga cara efektif untuk mendapatkan pelanggan baru: Email Marketing, Social Media Marketing, dan Search Engine Marketing.
 
·  Pemasaran melalui email

Email pemasaran dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand Anda, mendorong bisnis baik secara online maupun offline, mengintegrasikan saluran multi-marketing, dan mendorong pertumbuhan jaringan sosial.
 
· Pemasaran media sosial

Seiring dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan orang di media sosial, perusahaan perlu mempertimbangkan saluran yang satu ini. Berbagai platform media sosial telah menyediakan program promosi berbayar yang mudah digunakan dan secara spesifik dibuat untuk membantu pemilik UKM.
 
· Search Engine Marketing (SEM)
Ini juga disebut dengan pencarian berbayar yang mana pencarian tersebut bergantung pada kata kunci atau keyword yang bisa membuat bisnis Anda muncul di bagian atas pencarian (bagian iklan). Banyak UKM yang memanfaatkan SEM untuk menarik perhatian pelanggan baru.

Mengingat ketatnya persaingan dalam bisnis, mengandalkan SEO tidak berbayar akan membuat bisnis Anda jauh berada di urutan belakang dalam pencarian. Dengan membayar untuk SEM, Anda bisa mengontrol kata kunci spesifik untuk mempromosikan bisnis.
 
4. Pasarkan dan monetisasi

Jika Anda berencana untuk menjual produk secara online, Anda perlu memerhatikan beberapa langkah dalam penjualan seperti cara menerima order, proses pembayaran, dan dukungan komunikasi. Walaupun Anda tidak berencana untuk menjual produk melalui standar prosedur e-commerce, Anda tetap bisa menerima dan melayani permintaan atau order melalui website atau media sosial. Website bisa di-embed dengan link serta formulir untuk mendapatkan informasi prospek sales dari pelanggan agar bisa ditindaklanjuti kemudian.
 
5. Bersiap untuk langkah selanjutnya

Apa pun latar belakang Anda, ketika memasuki dunia online Anda harus siap menghadapi tantangan yang lebih besar. Apakah ini berupa perpindahan dari halaman media sosial ke website ataupun meningkatkan kapabilitas website termasuk membuatnya menjadi teroptimasi secara mobile atau e-commerce, Anda perlu membuat perencanaan untuk tujuan spesifik bisnis agar bisa bersaing dan memenangkan pasar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya