- REUTERS/Mark Kauzlarich
VIVA.co.id – Meski baru dirilis beberapa waktu lalu, permainan di ponsel pintar Pokemon Go yang dikembangkan oleh Niantic Lab ini telah populer di seluruh dunia. Mungkin itu dikarenakan banyak orang yang tak asing dengan karakter-karakter Pokemon melalui permainan Nintendo dan film kartunnya.
Permainan ini mengharuskan penggunanya berjalan-jalan, mencari dan menangkap Pokemon. Nah, setiap pelatih Pokemon tahu bahwa telur yang merupakan Pocket Monster baru bisa menetas setelah mereka berjalan hingga jarak yang tertentu. Dalam generasi permainan sebelumnya, pengguna yang pintar bisa menemukan cara untuk mempersingkat proses tersebut.
Nah, Pokemon Go menghadirkan tantangan khusus, penggunanya harus berjalan dalam jarak tertentu sebelum menetas, dengan standar yang ditentukan 10 kilometer. Tentu saja dibutuhkan waktu dan tenaga untuk memainkan permainan ini untuk menetaskan telur Pokemon yang akan memberi keuntungan bagi para pengguna.
Seperti dilansir RocketNews24, Niantic ternyata sudah mengantisipasi agar permaianannya tidak dicurangi, dengan menggunakan radar yang akan mengetahui apabila ponsel berjalan dengan kecepatan 10 kilometer per jam, maka jarak tidak akan dihitung untuk menetaskan telur. Dengan kata lain, pengguna tidak bisa bermain curang dengan cara membawa ponsel sambil menaiki mobil atau kereta.
Namun, nyatanya orang Jepang masih bisa menemukan cara untuk memecahkan masalah ini. Mereka membuat sebuah jalur kereta mungil menggunakan mainan dengan bentuk melingkar. Kemudian mereka meletakan ponsel di salah satu kendaraan mainan tersebut dan membiarkan kendaraan berjalan di jalur tadi dan berputar-putar selama yang diperlukan untuk meneteskan telur Pokemon.
Pemilik ponsel hanya tinggal duduk dan bersantai. Kecepatan kereta masih cukup rendah untuk dilacak radar Pokemon Go.
??????????????? pic.twitter.com/EXoJWOa7Wy
— ??????????(???) (@adure_) July 9, 2016
Google Kembangkan Teknologi Pokemon Go Bantu Orang Jaga Jarak
Teknologi ini nantinya bisa digunakan tanpa aplikasi.
