Bos Microsoft Siap Terbangkan Pesawat Selebar Lapangan Bola

Paul Allen, pendiri Microsoft.
Sumber :
  • mygadgetnews.com

VIVA.co.id – Pesawat terbesar di dunia akan segera menghiasi langit. Pesawat Stratolaunch diproduksi oleh Stratolaunch Systems, sebuah unit dari Vulcan Aerospace yang dibangun oleh pendiri Microsoft, Paul Allen.

Microsoft Tutup Permanen Toko Ritelnya, Ada Apa?

Pesawat dengan lebar sayap 385 kaki atau 117 meter ini diproyeksi akan dimanfaatkan sebagai pendukung peluncuran satelit ke orbit. Diketahui, Stratolaunch memiliki enam mesin. Ukurannya lebih besar daripada Howard Hughes H-4 Hercules dan pesawat kargo Uni Soviet, Antonov An-225.

Dilaporkan Reuters, Jumat, 24 Juni 2016, Vulcan Aerospace menunjukkan kepada awak media perakitan Stratolaunch menuju tahap akhir. Proses tersebut berlangsung di bawah kontruksi Northrop Grumann Scaled Composites di Bandar Mojave Air and Space, Mojave, California, Amerika Serikat.

Meski Sederhana, Games Solitaire Mampu Bertahan Sampai 30 Tahun

Langkah Allen merambah bisnis antariksa karena melonjaknya permintaan akses internet, pencitraan Bumi, data iklim, dan layanan lainnya yang menggunakan jaringan satelit di ketinggian orbit rendah.

Misi yang dijalankan oleh rekan dari Bill Gates itu berbeda dengan yang dikembangkan oleh Elon Musk (SpaceX), Jeff Bezos (Blue Origin), Richard Branson (Virgin Galatic), ataupun perusahaan lainnya, yang membangun perusahaan antariksa secara komersial.

5 Perusahaan Besar Ini Bakal WFH Hingga Akhir Tahun

Apabila Musk membangun SpaceX sebagai kendaraan ke Planet Mars, Bezos menciptakan Blue Origin untuk membangun roket murah yang dapat kembali ke Bumi. Sedangkan Branson memfokuskan diri untuk menyediakan perjalanan pariwisata antariksa.

Chuck Beames, yang mengawasi usaha Vulcan Aerospace, mengatakan bahwa Stratolaunch memungkinkan membawa satelit sampai ke orbit yang kemudian dilepaskan. Hal itu dinilai efektif karena cepat dan tak terpengaruhi penjadwalan peluncuran roket yang seringkali gagal karena cuaca tak bersahabat.

Untuk diketahui, Stratolaunch tidak memuat kargo di badannya. Sebab pesawat tersebut punya dua badan, seperti Virgin Galactic.

Berdasarkan laporan Asosiasi Industri Satelit, segmen pengembangan jaringan satelit merupakan usaha paling cepat tumbuh pada tahun 2015. Disebutkan, pendapatan dari jaringan satelit ini mencapai lebih dari US$208 miliar.

Mengenai dimensi wujud dari Stratolaunch, Beames mengungkapkan panjang sayap dari pesawat canggihnya bisa setara dengan ukuran panjang dari lapangan sepakbola. "Anda bisa memuat lapangan sepak bola di sini (Stratolaunch)," ucapnya.

Saat ini, perakitan Stratolaunch mencapai 76 persen yang tinggal memasang mesin, roda pendaratan, dan ekor pesawat. Ditargetkan pesawat tersebut sudah selesai dan diterbangkan sebelum akhir tahun 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya