Brexit Bikin Cemas Perusahaan Teknologi

Merchandise pendukung Inggris keluar dari Uni Eropa.
Sumber :
  • Reuters/Neil Hall

VIVA.co.id – Refendum Inggris untuk ke luar atau tidak dari Uni Eropa atau dikenal British Exit (Brexit) menjadi perhatian para petinggi perusahaan teknologi.

Mengingat Momen Mudik Maut di Brebes Exit Tahun 2016, Belasan Orang Tewas

Tokoh perusahaan teknologi berharap Inggris tetap berada di Uni Eropa dan tidak memutuskan keluar dari anggota kawasan tersebut.

Dikutip dari ZDNet, Rabu 22 Juni 2016, beberapa eksekutif perusahaan teknologi besar telah menandatangani surat yang menyatakan dukungan agar Negeri Ratu Elizabeth II itu tetap menjadi anggota Uni Eropa.

Resident in UK Can Only Buy Three Tomatoes, Peppers and Cucumbers

Surat dukungan kepada Inggris itu ditandatangani di antaranya Kazuo Abe (Direktur Manajer Hitachi Europe), Michel van der Bel (Chief Executive Officer Microfot untuk Inggris), Olly Benzecry (Direktur Manajer Accenture untuk Inggris dan Irlandia), Andy Isherwood (Manajer Direktur Hewlett Packard Enterprise Inggris dan Irlandia), Cormac Watters (Direktur Manajer SAP wilayah Inggris) sampai David Stokes (Chief Executive Officer IBM Inggris).

Selain deretan tersebut, barisan perusahaan teknologi yang mendukung Inggris tetap di Uni Eropa yaitu Fujitsu, Virgin Media dan CA Technologies.

Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Thomas Tuchel Terancam Diusir dari Inggris

Dalam suratnya, perusahaan teknologi tersebut mendukung Inggris dengan alasan, Uni Eropa memudahkan mereka untuk menjual produk dan layanan di seluruh wilayah di Benua Biru tersebut.

"Dengan tetap di Uni Eropa, itu akan membuat Inggris makin menarik bagi investasi internasional dan secara global Inggris makin kompetitif," tulis surat tersebut.

Jika Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa, tulis surat tersebut, maka akan membuat perusahaan teknologi yang beroperasi di Inggris mengalami kesulitan.

"Jika keluar itu maka perusahaan teknologi dan pelanggan mereka menghadapi ketidakpastian berkepanjangan," kata surat tersebut.

Dalam surat itu juga diingatkan, jika Inggris keluar dari Uni Eropa maka akan merugi. Sebab Inggris akan ketinggalan dalam keputusan penting dalam pasar digital yang mencapai 500 juta pelanggan.

Petinggi perusahaan teknologi dalam surat itu menuliskan, sektor teknologi Inggris merupakan kunci sukses global. Pasar di sini tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi Inggris lainnya.

"Pertumbuhan sektor teknologi Inggris juga menciptakan bisnis dan pekerjaan baru di seluruh negeri itu. Keanggotaan Uni Eropa telah mendukung kesuksesan itu. Suara untuk meninggalkan Uni Eropa akan merusak kesuksesan Inggris," tulis mereka.  

Selain petinggi perusahaan teknologi, komunitas teknologi juga menyuarakan hal yang sama. Survei terhadap perusahaan rintisan (startup), investor dan perusahaan teknologi telah jelas menyuarakan agar Negeri Ratu Elizabeth II itu tetap di Uni Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya