- Techtimes
VIVA.co.id – Vendor ponsel asal China, Vivo semakin percaya diri setelah berada di posisi lima besar pasar dunia. Mereka bersiap mengeluarkan produk terbarunya.
Vivo saat ini sedang menjadi perbincangan di media sosial setelah mengeluarkan sebuah teaser produk terbarunya. Selain menggunakan model artis Korea yang sedang naik daun, Song Joong Ki, smartphone terbaru Vivo juga cukup menari perhatian, desainnya transparan.
Dilansir Tech Times, pihak Vivo hanya menyebar gambar tersebut tanpa memberikan informasi apa seri ponsel tersebut dan kapan akan meluncur ke pasaran.
Meski tidak memberikan detail seri produk terbarunya, banyak orang yang berspekulasi jika itu adalah Vivo seri X tepatnya X7 atau X7 Plus.
Vivo X7 diisukan akan menjadi suksesor dari Vivo XShot. Rumor ini telah muncul sejak beberapa minggu lalu.
Perangkat komunikasi berdesain transparan itu memiliki kapasitas kamera utama sampai 20 megapiksel. Dapur pacunya disokong prosesor MediaTek Helio X25 Deca-core.
Ponsel itu memiliki kapasitas memori RAM 6GB dan 128 GB, cukup besar ketimbang smartphone pada umumnya yang hanya 2GB. Kemungkinkan besar, Vivo X7 juga akan dilengkapi dengan pemindai sidik jari.
Gambar teaser tersebut memperlihatkan aktor Descendants of the Sun itu sedang memegang ponsel transparan yang didekatkan ke wajahnya. Belum diketahui apa arti dari gambar ini, apakah Vivo akan mengeluarkan ponsel transparan atau tidak ingin memperlihatkan smartphone terbarunya.
Jika benar Vivo ingin menjual ponsel berdesain transparan maka pengguna akan memiliki ponsel yang sama dengan Tony Stark the Iron Man.
Laporan IDC menyebutkan jika Vivo memiliki basis penggemar yang banyak di China. Vivo sempat menggeser Xiaomi menduduki posisi lima besar dalam pangsa pasar smartphone global.
"Kehadiran retail dan marketing Vivo di pasar menengah bawah merupakan faktor penting dan kuat yang membuatnya tumbuh. Vivo juga telah mengapalkan smartphone-nya sejak 2011. Tidak seperti Oppo yang fokus pada pasar domestik. Pada 2014, Vivo mencoba peruntungan pertamanya di Asia Tenggara dan India. Pada 2015, lebih dari 10 persen hasil penjualan dikontribusi dari luar China," ujar
