- VIVA.co.id/Facebook Penipu.id
VIVA.co.id – Penipu.id adalah sebuah platform situs (website) yang membantu pengguna atau konsumen untuk mendeteksi rekam jejak sebuah toko online apakah asli atau tidak.
Dalam platform ini pengguna juga bisa melaporkan jika ditipu sebuah toko online.
“Penipu.id adalah website dapat membantu kalian untuk mendeteksi apakah nomor ponsel atau rekening seorang penjual di toko online tercatat pernah menipu atau tidak. Tingkatkan kewaspadaan Anda ketika berbelanja online dengan penipu.id!,” tulis Penipu.id, dalam Fun Page Facebook miliknya, seperti dikutip VIVA.co.id, Selasa, 14 Juni 2016.
Berdasarkan penelusuran VIVA.co.id di fun page tersebut, tercatat sebanyak 2.872 korban penipuan yang melapor di platform Penipu.id dengan total transaksi hampir Rp1 miliar, atau tepatnya sekitar Rp960 juta.
Penipu.id menjelaskan, laporan ini didapatnya dari pengguna yang melaporkan kepada platform mereka dengan mencantumkan nomor rekening dan nomor ponsel penjual yang menipu.
Jika disetujui oleh admin Penipu.id, otomatis nomor rekening dan nomor ponsel penjual itu masuk dalam daftar hitam (blacklist) situs platform.
Meski begitu, Penipu.id menegaskan bahwa laporan yang dilaporkan oleh pengguna tak langsung disetujui masuk ke dalam daftar hitam. Sebab, Penipu.id khawatir paltform yang mereka buat justru dijadikan ajang untuk saling menjatuhkan sesama toko online.
"Perlu diketahui, kami pasti melihat satu per satu laporan dari Anda. Mulai dari kecocokan kronologi, bukti yang diberikan, serta kami menganalisa juga gambar yang Anda berikan untuk meminimalisir seseorang meng-upload bukti yang palsu,” kata Penipu.id.
Dari laporan pengguna-pengguna inilah, Penipu.id bisa mendeteksi apakah sebuah toko online itu benar menipu atau tidak. Oleh karena itu, menurut Penipu.id, sebelum berbelanja pengguna harus memastikan dahulu di platform milik mereka.
"Penipu.id dibuat semata-mata bertujuan untuk mengurangi kasus penipuan yang sangat sering terjadi dewasa ini. Untuk itu, kami menghadirkan sebuah solusi bagi toko online yang tidak ingin mendapatkan pengalaman buruk ketika berbelanja online,” bunyi keterangan mereka.
