Sumber :
- REUTERS/Asmaa Waguih
VIVA.co.id – Keberadaan piramida terus membentuk pertanyaan bagi para arkeologi, bagaimana bangunan megah tersebut dapat terbentuk ribuan tahun lalu. Hal itu ingin diungkap oleh arkeolog Prancis dengan menggunakan teknologi pemindai.
Baca Juga :
Membongkar Isi Perut 'Gunung Piramida'
Proyek yang dinamakan ScanPyramids ini bertujuan membantu para ahli untuk menemukan rahasia terpendam soal di Mesir.
Baca Juga :
Turangga Seta Menggali 'Gunung Piramida'
Dikutip dari Tech Times, Selasa, 7 Juni 2016, teleskop tersebut dikembangkan oleh Energi Alternatif Prancis dan Komisi Energi Atom (CEA). Teleskop itu menggunakan partikel muon, yang mirip dengan sinar kosmik.
Baca Juga :
Berburu Piramida Nusantara
Arkeolog Prancis ini berharap dapat menggunakan alat pemindai itu guna mengetahui penemuan baru dan bisa memvisualisasikan ruang tersembunyi yang tak bisa menggunakan cara konvensional.
"Kami sedang berusaha untuk menemukan pada Piramida Giza dan piramida lainnya, ada tidaknya sesuatu di belakang atau rahasia yang kita tidak ketahui dengan ," ucap Yasser Elshayeb, yang merupakan bagian dari tim Prancis.
Apabila alat pemindai tersebut sudah bisa digunakan, tahap awal tim ilmuwan Prancis akan menggunakan untuk mengetahui di bagian yang sudah ditemukan sebelumnya. Setelah itu, mereka akan memindai bagian piramida yang masih misterius. Dijadwalkan, ScanPyramids dapat dimanfaatkan pada awal Juli 2016.
"Jika berhasil medeteksi salah satu dari tiga ruang yang di dalam (Piramida), maka kita akan pindai seluruhnya," ucap arkeolog Zahi Hawass.
Pada November 2015, menggunakan pemindai termal, ilmuwan menemukan anomali dalam pembangunan struktur kuno. Saat itu, ilmuwan menemukan tiga batu posisinya berdekatan yang suhunya lebih tinggi dari lainnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami sedang berusaha untuk menemukan pada Piramida Giza dan piramida lainnya, ada tidaknya sesuatu di belakang atau rahasia yang kita tidak ketahui dengan ," ucap Yasser Elshayeb, yang merupakan bagian dari tim Prancis.
