Developer RI Tawarkan Perlindungan Tanpa Campur Tangan Asing

Kantor Defenxor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Perusahaan riset asal Amerika Serikat, Gartner, memprediksi pelaku bisnis akan meningkatkan anggaran belanja untuk memperkuat keamanan Teknologi Informasi (TI) setiap tahunnya. Pada 2018, setidaknya korporasi akan mengalokasikan dananya mencapai US$101 miliar.

Serangan Hacker ke Perangkat Seluler Makin Ngeri, Lewat Iklan Pop-up
Meski sudah menjamin persoalan keamanan TI, tetapi hal tersebut belum tentu dapat teratasi. Sebab, diperlukan manajemen layanan yang dapat membantu serangan di dunia maya.
 
Indonesia Diserang 50 Juta Virus, Kaspersky Colek Badan Intelijen
Salah satu solusinya, bisa memanfaatkan fasilitas Security Operations Center (SOC) yang menawarkan keunggulan layanan managed security services dan pemantauan untuk mengantisipasi dan mitigasi risiko serangan siber. Hal itu coba ditawarkan oleh Defenxor, sebuah penyedia solusi keamanan inovatif dalam membantu perusahaan mengamankan data-data.
 
Pakar Keamanan Siber: Pendidikan Formal Tidak Berguna
"Teknologi bukanlah tantangan terbesar, justru orang dan proses, yang mahal untuk mengadopsi teknologi. Ada yang menyimpan sandal di brankas, lalu simpan emas di teras. Itu istilah bagi orang-orang yang belum paham akan keamanan TI-nya," ucap Presiden Direktur Defenxor, Toto A. Atmojo, di Cetennial Tower, Jakarta, Jumat 27 Mei 2016.
 
Melalui SOC yang ditawarkan oleh Defenxor, perusahaan yang menggunakan solusi tersebut akan dilingkupi rasa aman, karena terus dipantau selama 24 jam dalam tujuh hari, yang artinya terus diawasi sepanjang waktu, meski di luar hari kerja.
 
"Kita akan kasih laporan kepada costumer bila ada serangan, meskipun itu hari Sabtu atau Minggu, kita tetap kontak costumer soal ada mencoba menyusupi keamanannya," ungkap Toto.
 
Disampaikan, SOC yang disuguhkan Defenxor itu, didesain untuk memberikan layanan pengelolaan keamanan fungsi TI secara komprehensif kepada para pelaku bisnis di seluruh Indonesia. Lebih lanjut, SOC tersebut juga dirancang memadukan people, process, dan technology menjadi sebuah penawaran layanan managed security dalam menjawab tantanan kemanan TI.
 
Tak ada campur tangan asing
 
Dalam mendukung keberadaan SOC, Defenxor juga menghadirkan pelengkap manfaat lain, yaitu Defenxor Intelligence Managed Security (DIMS) kepada pelanggan. DIMS ini berupa sarana pengawasan dan pengelolaan keamanan fungsi-fungsi TI secara jarak jauh yang dilakukan melalui layanan dari SOC.
 
Defenxor melengkapi DIMS dengan aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan mengetahui kondisi terkini pada keamanan bisnis dan informasi lainnya secara real time. Ketika di perjalanan atau kapan pun membutuhkannya.
 
Tak hanya solusi, Defenxor yang diakui merupakan murni 100 persen sebagai penyedia solusi keamanan TI asal Indonesia. Hal itu turut menjamin data-data pelanggannya tidak akan lari ke luar negeri.
 
"SOC ini murni lokal tidak ada campur asing, kami jamin tidak ada khawatiran costumer mengenai data-data lari ke luar negeri. Itu akan jadi benefit dan keunggulan kami," kata Toto.
 
Sampai saat ini, Defenxor memiliki empat klien yang memanfaatkan solusi SOC. Salah satu klien merupakan dari pemerintah dan sisanya berasal dari perusahaan terbuka. Untuk paket SOC paling dasar yang disediakan Defenxor ini dihargai sekitar Rp500 juta selama setahun.
 
"Yang pemerintah bukan BUMN, lalu perusahaan lainnya ada bidang perkebunan hingga transportasi. Kita tidak bisa sebutkan nama perusahaan, karena Perjanjian Kerahasiaan Non Disclosure Agreement (Perjanjian Kerahasiaan)" lanjut Toto.
 
(ren)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya