- www.greekreporter.com
Ahli arkeolog meyakini sebuah makam yang terletak di pinggir laut di wilayah itu adalah kuburan dari filosof murid dari Plato tersebut. Sebelumnya, sudah banyak ahli yang meyakini Aristoteles lahir di Stagira, pada 348 sebelum masehi, dan dikuburkan di Chalcis, Evia pada 322 sebelum masehi.
Selain hasil ekskavasi, keyakinan arkeolog itu dilandasi oleh dua sumber literatur yang mengindikasikan masyarakat Stagira, telah memindahkan debu Aristoteles ke tempat kelahirannya.
"Saya memang tidak punya bukti fisik, tapi indikasi kuat membuat saya hampir yakin pasti (makam Aristoteles)" ujar Sismanidis dikutip dari Red Orbit, Jumat, 27 Mei 2016.
Arkeolog mengatakan, makam tersebut dibangun di dekat pusat Stagira dan memiliki lantai marmer, yang saat diukur penanggalan karbon menunjukkan pada periode Hellenistik. Periode itu dikenal saat pengaruh budaya dan kekuasaan Yunani mencapai pada puncaknya di Eropa dan Asia.
Menurut laporan Greek Reporter, arkeolog menemukan bukti makam tokoh tersebut awalnya dibangun secara cepat dan kemudian diperbaiki dengan bahan yang berkualitas. Makam kemudian juga ditinggikan menjadi 10 meter.
Greek Reporter juga menuliskan, di luar makam Aristoteles itu terdapat sebuah altar dan lantai berbentuk persegi. Selain itu juga terdapat menara Bizantium yang dikelilingi lantai persegi.
Di luar makam juga dibangun dinding semi sirkular, yang tingginya 2 meter. Sedangkan pada makam itu ditemukan puluhan koin kuno, karya tembikar kerajaan dan keramik kuno.
Arkeolog mengungkapkan jalur menuju makam itu dibangun oleh mereka yang ingin berziarah maupun untuk memberikan penghormatan kepada filosof itu di masa lalu.
(ase)
