Mengenal Jenis Kebiri, Obat dan Efektivitasnya

Ilustrasi jarum suntik
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah resmi menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perppu tersebut diumumkan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu sore, 25 Mei 2016.

Hukuman Kebiri setelah Dipikir-pikir Lagi

Perppu yang dikenal sebagai aturan kebiri itu berisi pemberatan pidana bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Selain hukuman pidana, dengan pertimbangan kejamnya kekerasan seksual terhadap anak, Perppu itu juga mengatur tiga sanksi tambahan, salah satunya adalah kebiri kimiawi.

Bicara soal kebiri, ahli urologi Nur Rasyid mengatakan dalam dunia medis, dikenal dua jenis kebiri. Pertama kebiri melalui operasi dan selanjutnya kebiri kimiawi yang diatur dalam Perppu tersebut.

Ada Cambuk, KPPAA Ragu Hukum Kebiri Bisa Diterapkan di Aceh

Dia menjelaskan kebiri operasi yakni kebiri yang dilakukan dengan pembedahan pada bagian isi testis.

"Jadi isi bijinya itu dikeluarkan, diangkat, tidak semuanya. Jadinya bijinya mengecil," jelas pakar urologi yang mengabdi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta itu kepada VIVA.co.id, Kamis malam, 26 Mei 2016.

Tolak Hukuman Kebiri Kimia, Fadli Zon: Perlu Kajian Mendalam Dulu

Rasyid mengatakan jika seseorang telah dikebiri secara operasi tersebut, maka hasrat seksual pasien akan tamat dan permanen mati. "Kalau itu dilakukan, itu selesai sampai seumur hidup," tutur dia.

Kemudian kebiri kimiawi dilakukan dengan penyuntikan menggunakan bahan kimia. Penyuntikan cairan kimiawi tidak dilakukan pada alat kelamin pria, namun di bagian tubuh lain. Penyuntikan bisa dilakukan melalui pantat, lengan dan lainnya.

Bicara soal efektivitas kebiri kimiawi, Rasyid mengatakan reaksi suntikan kimiawi itu punya masa berlaku, yakni umumnya tiga bulan. Namun praktik kebiri kimiawi di negara lain, masa berlaku suntikan kimiawi itu bisa sampai setahun.

"Jadi kalau pelaku dihukum 5 sampai 20 tahun, ya disuntik selama masa hukuman itu," katanya.

Dia mengatakan kebiri kimiawi sudah umum diterapkan pada pasien kanker prostat.

Sementara untuk jenis obat yang disuntikkan, Rasyid mengatakan ada jenis yang dipakai yaitu Zaladex dan Tapros. Fungsi obat itu adalah untuk menurunkan hormon testosteron atau hormon laki-laki ini memiliki pengaruh terhadap libido pria.

Dikatakan selain suntik obat kimia tersebut sebetulnya ada cara lain untuk kebiri kimiawi yaitu dengan skema obat minum bukan disuntik. Namun, menurut Rasyid, obat minum punya kelemahan, tidak efisien dalam melumpuhkan hormon libido tersebut.

"Jadi dia (obat minum itu) hanya hambat sebagian hormon saja. Tidak semua hormon diblokir dan sifatnya hanya menghambat saja," ujar dia.

Selain faktor tidak efisien, skema obat minum juga biayanya lebih malah dibanding skema suntik obat kimia.

Rasyid mengatakan biaya untuk suntik kebiri kimiawi diperkirakan selama tiga bulan yaitu 4,5 juta. Sedangkan obat minum lebih mahal, namun Rasyid mengaku tidak tahu detail angka biayanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya