VIDEO: Startup Jepang Bikin Hujan Meteor Buatan

Hujan meteor.
Sumber :
  • Firstpost

VIVA.co.id – Jepang punya persiapan unik untuk menyambut pelaksanaan Olimpiade 2020 yang diadakan di Tokyo. Perusahaan rintisan (startup) di Negeri Matahari Terbit itu ingin sajian yang istimewa dalam ajang olahraga dunia empat tahunan tersebut.

Hujan Tak Biasa Bakal Terjadi Mulai Dini Hari

Startup bernama Star-ALE ingin membuat yang bisa dilihat dari area lebih dari 120 mil.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat 20 Mei 2016, untuk menciptakan hujan meteor buatan itu, Star-ALE akan mengirimkan satelit mikro yang memuat 1.000 sampai 5.000 butiran terbakar di atmosfer. Satelit ini berfungsi untuk menembakkan meteor buatan itu ke daratan. Dengan skema ini, maka pengunjung Olimpiade bisa menyaksikan hujan meteor buatan tersebut. Proyek ini dinamakan Sky Canvas Project.

Siap-siap, Hujan Tidak Biasa Akan Terjadi pada 3-4 Januari 2024

Butiran yang dimaksud dibuat dari bahan logam dan elemen lain yang bisa terbakar dalam warna berbeda. Misalnya, potasium yang mana saat terbakar akan berwarna ungu, cesium terbakar akan berwarna biru dan tembaga yang akan berwarna hijau saat terbakar. Butiran itu akan ditembakkan pada ketinggian 35 sampai 50 mil di atas permukaan Bumi.

"Dalam proyek ini berbagai sumber partikel bisa secara terus menerus dipancarkan, yang memungkinkan kita tak hanya menciptakan satu tembakan bintang saja, tetapi seperti hujan meteor nyata," jelas perwakilan Star-ALE.

Coming Soon! Fenomena Astronomi Hujan Meteor Pekan Ini

Saat ini, startup tersebut sedang menguji butiran dalam ruang vakum dan memaparkan butiran itu dalam gas panas supersonik.

Gas tersebut disimulasikan untuk mencoba gesekan butiran, saat ditembakkan dari antariksa ke Bumi. Jika skema ini sukses, akan membuat penampakan bisa disaksikan secara luas. "Tidak ada keraguan, penembakan Star-ALE ini jelas dilihat, bahkan di kota," kata startup tersebut.

Biaya untuk produksi ini lebih dari US$8.000. Sementara itu, satelit akan diluncurkan pada paruh kedua 2017 dan akan dikomersilkan layanan ini pada 2018.

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya