- U-Report
VIVA.co.id – Data Bank Dunia menunjukkan ada sekitar sembilan juta perangkat di dunia yang telah terkoneksi internet. Namun, para pelaku IT percaya jika dari total populasi manusia yang ada di dunia, sekitar setengahnya belum merasakan koneksi internet.
Menurut mereka, hal ini berbanding terbalik dengan upaya pemerintah negara di dunia dan juga pengusaha IT, yang menganggap internet sudah menjadi bagian penting masyarakat dunia untuk tetap terhubung satu sama lain.
Dipaparkan Hilton Romanski, senior vice president dan chief strategy officer Cisco, beberapa wilayah yang belum terkoneksi seperti Afrika dan Asia Tenggara. Dia percaya ada sekumpulan besar komunitas manusia yang belum pernah mencicipi internet di wilayah itu.
Sayangnya, tidak mudah membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah pedalaman. Pimpinan perusahaan ponsel Digicel, Denis O'Brien, mengatakan, membuat infrastruktur di negara berkembang merupakan sebuah tantangan. Kota dan wilayah mungkin mudah, tapi mereka harus berpikir dua kali untuk membangun di wilayah rural karena bisnisnya sangat tipis.
"Perusahaan sektor publik dan swasta harus bekerja sama untuk menghadirkan internet di wilayah terpencil dan negara berkembang. Dengan begitu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara," ujar O'Brien.
Namun, O'Brien percaya jika perubahan positif di sebuah bangsa bisa terjadi jika edukasi tentang teknologi bisa dipadukan dengan kebijakan yang tepat.
"Kita saat ini sedang melakukan perang besar melawan korupsi lewat transparansi dan keterbukaan. Teknologi merupakan satu-satunya kendaraan yang bisa digunakan untuk menghalau itu semua. Setiap transaksi yang dilakukan pemerintah bisa dilihat dengan menggunakan teknologi. Semua digital," ujar salah satu pejabat di Kenya, Joe Mucheru.
Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung
Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.
