Ide Andalan NASA, Bikin Ruang Tidur Astronaut

Konsep ruang tidur misi panjang antariksa
Sumber :
  • NASA

VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan investasi pada beberapa proyek andalan untuk mendukung misi antariksa. Beberapa proyek yang telah dicanangkan yaitu menciptakan sebuah ruang habitat yang bisa tumbuh mandiri di luar angkasa sampai sebuah ruang tidur untuk para astronaut dalam perjalanan panjang misi antariksa.

Misi ke Mars, NASA Dibantu Negara Arab

Dikutip dari Motherboard, Senin 16 Mei 2016, proyek andalan itu tercakup dalam program Innovative Advanced Concepts (NIAC). Program investasi itu sudah memasuki tahap kedua. Untuk tahap ini, dana yang digulirkan yaitu US$500 ribu dalam dua tahun. Dana itu dipakai untuk studi kelayakan penerapan teknologi.

"Program NIAC ini merupakan salah satu cara melibatkan komunitas insinyur dan ilmiah AS termasuk pelayan badan layanan sipil dengan menantang mereka menghadirkan beberapa konsep penerbangan antariksa paling visioner," ujar Steve Jurczyk, administrator pembantu pada Space Technology Mission Directorate NASA.

Usai Kirim Eksperimen ke Luar Angkasa, Ini Harapan Siswa SMA

Habitat yang bisa tumbuh secara mandiri itu dinamakan Growth-Adapted Tensegrity Structures (GATs). Bicara soal GATs, ini nantinya akan dibangun di antariksa oleh robot dan bisa berkembang dan berevolusi seusai kebutuhan. Proyek ini akan mengeksplorasi kemungkinan diterapkan di Bulan. Jika sukses, bisa dilanjutkan untuk diterapkan di luar Tata Surya.

GATs akan dijadikan sebagai pos orbital di antariksa, sehingga bisa menjadi solusi bagi misi antariksa yang memakan waktu panjang dan energi besar.

Eksperimen Penting Misi ke Mars 'Mendarat' di Bumi

Kemudian, selain GATs, NASA juga berinvestasi untuk membuat sebuah ruangan tidur bagi misi jangka panjang di antariksa. Konsep ruang tidur ini akan membantu untuk meringankan dampak penuaan dalam perjalanan antariksa berdurasi panjang. Ruangan tidur yang diajukan itu dirancang mendukung astronaut secara medis.

Disebutkan dalam dua tahun ke depan, insinyur NASA akan menilai bagaimana dampak tidur lama pada organ pengguna dan bagaimana menetralkan kehilangan tulang dan terhentinya pertumbuhan otot selama tidur di antariksa.

Proyek investasi itu juga akan mempelajari bagaimana metode untuk mencapai misi ke wilayah antarbintang, dengan lebih cepat dibanding dengan peluncuran misi antariksa saat ini. Melalui program Directed Energy Intersetllar Study, peneliti NASA ingin menemukan cara untuk perjalanan ke antarbintang. Diketahui saat ini, sistem pendorong kendaraan antariksa tak bisa mencapai kecepatan relativistik yang dibutuhkan untuk perjalanan ke antarbintang.

Namun peneliti yakin, dengan menurunkan skala pesawat antariksa dan mengarahkan mereka dengan laser khusus, maka perjalanan ke wilayah antarbintang bisa tercapai.

Selain tiga program tersebut masih ada beberapa program andalan yang disiapkan NASA. Di antaranya Cryogenic Selective Surfaces; Experimental Demonstration and System Analysis for Plasmonic Force Propulsion; Flight Demonstration of Novel Atmospheric Satellite Concept; Further Development of Aperture: A Precise Extremely Large Reflective Telescope Using Re-configurable Elements; dan Magnetoshell Aerocapture for Manned Missions and Planetary Deep Space Orbiters.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya