Jawaban Facebook soal Tudingan Curang

Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA.co.id – Facebook menjawab tentang tudingan membantah telah melakukan bias politik sayap kiri di Amerika Serikat.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Operasi Global Facebook, Justin Osofsky dalam pernyataan resmi perusahaan. Osofsky mengatakan dalam praktik menentukan konten di Trending Topic Facebook, ada serangkaian check and balances untuk memastikan konten muncul. Dan hal itu dilakukan tanpa mempertimbangkan spektrum ideologi apa pun.

"Topik yang layak tampil dalam Trending Topic dimunculkan oleh algoritma kami, bukan orang (yang memunculkan). Produk ini juga punya tim orang yang memainkan peran penting dalam memastikan apa yang tampil di Trending Topic adalah (konten) berkualitas tinggi dan bermanfaat," kata Osofsky dikutip dari Telegraph, Jumat 13 Mei 2016.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

Dia menegaskan Facebook tidak dalam posisi menekan para tim yang ada di balik Trending Topic itu untuk menampilkan atau menonjolkan konten tertentu.

"Facebook tidak membolehkan atau menasihati pengulas kami untuk mendiskriminasi terhadap sumber asal usul politik apa pun," tegas dia.

Facebook dan Instagram Down! Pengguna Ngeluh di X dan Jadi Trending Topic

Osofsky menambahkan tim Trending Topic diatur oleh serangkaian pedoman untuk memastikan produk yang berkualitas tinggi, konsisten dengan komitmen Facebook menjadikan sebuah platform bagi semua orang dengan latar belakang sudut pandangnya.

"Tujuan kami selalu mengirimkan pengalaman yang bernilai bagi orang yang menggunakan layanan kami," kata dia.

Meski Facebook membantah telah melakukan kecurangan, namun bocoran dokumen internal yang diperoleh laman The Guardian menunjukkan sisi yang berbeda. The Guardian menuliskan dokumen yang mereka peroleh menunjukkan tim editor berita Facebook punya kewenangan 'menyuntik' konten atau berita.

Salah satu contohnya, editor mengondisikan konten yang terkait dengan kelompok penentang Black Lives Matter. Sebagai catatan, Black Lives Matter adalah sebuah gerakan internasional yang berisikan kelompok Afro-Amerika. Kelompok ini melakukan kampanye menentang  kekerasan pada mereka yang berkulit hitam.

Diberitakan sebelumnya seorang kurator dalam keadaan anonim mengungkapkan bagaimana Facebook melakukan diskriminasi konten dalam Trending Topic mereka.

Sang kurator yang bertugas di bagian Trending Topic Facebook, dan menjelaskan dengan rinci mengenai bagaimana berita-berita tentang Partai Konservatif Amerika Serikat sering ditutupi dan tidak dijadikan sebagai berita utama di media sosial tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya