Lima Fakta Turbulensi Udara yang Wajib Diketahui

Ilustrasi kabin pesawat.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Pekan ini telah terjadi dua kali peristiwa yang berkaitan dengan turbulensi udara. Yang pertama menimpa pesawat Etihad Airways yang terbang dari Abu Dhabi menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Turbulensi Hebat, Penumpang Terlempar dan Hantam Langit-langit Pesawat

Dalam peristiwa tersebut, puluhan orang mengalami luka dan beberapa, bahkan terluka cukup parah, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa kedua terjadi tadi pagi, Sabtu 7 Mei 2016. Pesawat Hong Kong Airlines yang lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, Bali, mengalami turbulensi di atas Pulau Kalimantan.

Sweet, Cinta Bersemi Usai Alami Turbulensi Pesawat

Akibatnya, pilot mengarahkan pesawat kembali ke Bali. Dalam peristiwa tersebut, dikabarkan 17penumpang mengalami luka.

"17 penumpang Hong Kong Airlines luka-luka, akibat turbulence di atas Kalimantan. 11 org dirujuk ke RS, 6 org di Klinik KKP," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya, Sabtu 7 Mei 2016.

Ngeri, Kaca Jendela Pesawat Air India Jebol Saat Terbang

Kedua peristiwa tersebut, tentu membuat para pengguna transportasi pesawat terbang was-was, terutama mereka yang baru pertama kali naik pesawat terbang.

Dilansir dari Telegraph, menurut salah satu pilot senior British Airways Steve Allright, sebenarnya turbulensi terjadi hampir di setiap penerbangan. Hanya saja, levelnya berbeda-beda, tergantung dari kondisi cuaca.

Berikut lima fakta mengenai turbulensi yang sebaiknya diketahui setiap penumpang pesawat terbang:

  1. Turbulensi terjadi akibat berubahnya kepadatan udara. Perubahan ini disebabkan banyak faktor, salah satunya perubahan iklim.
  2. Turbulensi tidak dapat dideteksi dengan mudah, karena tidak terlihat bentuknya. Ada beberapa alat pendeteksi, namun tidak bisa dipasang di pesawat.
  3. Ada tiga kategori tubulensi, yakni ringan, sedang, dan berat. Turbulensi berat hanya dialami pilot beberapa kali sepanjang kariernya di maskapai penerbangan.
  4. Pesawat tidak akan rusak jika terkena turbulensi, hanya naik dan turun saja di udara.
  5. Karena turbulensi tidak bisa dilihat, maka itu alasan pilot meminta penumpang untuk selalu memakai sabuk pengaman saat duduk di kursi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya