Proyek Hidupkan Orang Mati Direstui

Ilustrasi jenazah.
Sumber :
  • REUTERS/Yuriko Nakao

VIVA.co.id – Sebuah proyek perintis yang ingin menghidupkan kembali otak telah mendapatkan persetujuan dari otoritas di Amerika Serikat dan India. Proyek bernama ReAnima yang dijalani perusahaan Bioquark itu telah menerima izin eksperimen dari Dewan Pengulas Internasional National Institutes of Health, AS.

AI Bisa Menghidupkan Orang Mati

Dikutip dari Telegraph, Rabu 4 Mei 2016, usai mendapatkan izin etik dari otoritas AS tersebut, perusahaan itu akan membuktikan konsep tersebut dengan merekrut 20 pasien yang dinyatakan meninggal secara klinis. Pasien yang dipilih yaitu yang telah mengalami kecelakaan otak traumatik. Ilmuwan juga akan memilih pasien yang batang

Kasus kematian batang otak terjadi ketika seseorang tidak lagi memiliki fungsi batang otak, dan telah hilang secara permanen potensi kesadaran dan kapasitas untuk bernapas.

Ternyata Orang Mati Masih Hidup Lho, Bisa Nonton Dokter Bekerja

Pemilihan pasien dengan kategori tersebut bertujuan untuk menguji apakah bagian dari sistem saraf pusat bisa membawa sang pasien itu kembali hidup. Konsep tersebut akan dibuktikan ilmuwan Bioquark di India yakni di rumah sakit Anupam Rudrapur, di Uttarakhand, India.  

"Kami berharap mulai segera merekrut pasien mulai satu satu tempat itu. Kami sedang bekerja sama dengan  rumah sakit tersebut untuk mengidentifikasi keluarga yang mungkin punya kendala medik untuk donasi organ," kata Chief Executive Officer (CEO) Bioquark, Ira Pastor.

Meninggal 40 Tahun Lalu, Wanita Ini Kembali ke Rumah

Dalam upaya menghidupkan orang yang otaknya telah mati tersebut, ilmuwan dalam perusahaan itu akan menggunakan berbagai terapi. Di antaranya, ilmuwan akan menyuntik otak pasien dengan sel punca dua kali dalam sepekan dan diberikan koktail asam amino secara harian. Selain itu ilmuwan juga akan menggunakan laser  dan teknik stimulasi saraf untuk membawa pasien yang umum untuk membawa orang keluar dari kondisi koma.

Terapi tersebut akan berjalan lebih dari enam pekan. Kemudian ilmuwan akan memantau pasien selama beberapa bulan dengan menggunakan peralatan pencitraan otak. Pemantauan ini untuk melihat apakah ada tanda regenerasi, khususnya di bagian terendah di sel induk otak yang mengendalikan detak jantung dan pernapasan.

Menyambut persetujuan untuk menjalankan eksperimen, Pastor mengatakan langkah yang dilakukan timnya akan menjadi sebuah terobosan berharga dalam upaya mengembalikan orang yang telah mati.

Hasil eksperimen ini akan terlihat dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan. "Visi jangka panjang kami yang memulihkan secara penuh (otak mati) pada pasien adalah sebuah kemungkinan, meskipun itu bukan fokus dari studi pertama ini. Tapi ini adalah jembatan yang mungkin terjadi," ujar Pastor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya