Survei: Jumlah Spesies di Bumi 1 Triliun

MIkroorganisme bawah laut es
Sumber :
  • BBC/Trista Vick-Majors

VIVA.co.id – Sebuah survei yang dilakukan peneliti Amerika Serikat menunjukkan data baru jumlah spesies yang ada di Bumi. Data survei yang dilakukan peneliti Indiana University Bloomington College of Arts and Sciences, Amerika Serikat, menunjukkan ada setidaknya 1 triliun yang ada di Bumi.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Perkiraan jumlah spesies itu melonjak signifikan dari survei jumlah spesies sebelumnya pada 2011. Pada survei lima tahun lalu oleh ahli biologi di Hawaii dan Kanada, mereka memperkirakan jumlah spesies yang ada di Bumi sekitar 8,7 juta. Survei lama itu mencatat ada perkiraan jumlah spesies serendah 7,4 juta spesies atau sampai 10 juta spesies. 

Namun, dari perkiraan jumlah yang sangat besar tersebut, peneliti mengatakan sejauh ini baru 0,1 persen yang sudah bisa diketahui, artinya 99,9 persen belum sepenuhnya diketahui.

Yayasan Sativa Nusantara Resmi Serahkan Policy Brief Ganja Medis

Dikutip dari Daily Mail, Selasa 3 Mei 2016, peneliti Indiana University mengatakan, untuk sampai pada perkiraan jumlah 1 triliun tersebut, mereka telah menggabungkan sejumlah data spesies dari berbagai pihak dan mempertimbangkan mikroorganisme yang tak bisa dilihat mata telanjang. Di antaranya yaitu organisme satu sel, bakteri, archaea, dan jamur tertentu.

"Perkiraan sebelumnya kan berbasis pada upaya yang secara dramatis di bawah sampel keragaman mikroorganisme. Memperkirakan jumlah spesies di Bumi merupakan salah satu tantangan besar dalam biologi," kata salah satu peneliti, Jay Lennon. 

AS dan China Rebutan Lapak di Bulan

Lennon mengatakan, dalam survei yang dilakukan, timnya mengombinasikan seperangkat data yang paling luas dengan menggunakan model ekologi. Dengan demikian, maka memberikan perspektif baru dan perkiraan jumlah spesies mikroba di Bumi. 

Peneliti mengatakan estimasi baru jumlah spesies itu berbasis teknik matematika yang mempertimbangakan berbagai data.

Peneliti mengombinasikan data tumbuhan, hewan, kehidupan mikroorganisme dari berbagai lembaga pemerintah, akademik, hingga komunitas ilmiah.

Beberapa di antaranya, peneliti Indiana University itu mengaku mendapatkan data spesies dari Human Microbiome Project Institut Nasional AS, Tara Oceans Expedition, dan Earth Microbiome Projec. 

Dari kolaborasi itu, peneliti menyusun data lebih dari 20 ribu survei mikroba, dan hampir 15 ribu data pohon, burung serta mamalia. 

"Usai menganalisis sejumlah data yang masif, kami melakukan pengamatan tren sederhana, tapi kuat dalam perubahan keanekaragaman hayati pada semua skala," kata peneliti lain, Kenneth Locey yang menulis survei tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya