- REUTERS/Tim Wimborne/Files
VIVA.co.id – Sebuah penerbangan yang melibatkan pesawat dari maskapai Qantas harus ditunda Senin kemarin. Semua hanya karena nama sinyal wifi, yang dianggap sebagai sebuah teror.
Menurut Mashable, Selasa, 3 Mei 2016, seorang penumpang menemukan adanya nama sinyal wifi yang cukup 'menyeramkan'. Nama yang tertera dalam jaringan wifi yang dikenali itu adalah 'Mobile Detonation Device' atau perangkat peledak bergerak.
Peristiwa ini terjadi di Bandara Kota Melbourne, Australia, atas pesawat Qantas dengan nomor penerbangan QF481. Penumpang yang menemukan gelagat “teror'” itu pun langsung mengadu ke awak kabin, yang kemudian disampaikan ke pilot.
"Pilot yang mengetahui hal itu langsung menganggap ini sebagai ancaman. Dia pun menunda penerbangan sampai perangkat itu ditemukan," ujar seorang penumpang yang bernama John Vidler.
Sang pilot dikabarkan langsung memerintahkan si pemilik perangkat untuk menyerahkan diri. Bahkan sampai satu setengah jam, tidak ada orang yang mengaku sehingga banyak yang menganggap jika kemungkinan besar perangkat itu berada di dalam terminal, bukan di pesawat.
Pihak Qantas mengkonfirmasi insiden ini. Kejadian ini berlangsung di dalam pesawat dan pilot tidak akan menerbangkan pesawat sampai kondisi benar-benar aman.
"Beberapa penumpang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Mereka pun harus mengambil tas-tas bawaannya dan itulah yang membuat delay," ujar juru bicara Qantas.
(ren)