Google: Kehidupan Abadi Bisa Tercipta Pada 2029

Kepala Divisi Masa Depan Google, Ray Kurzweil
Sumber :
  • www.businessinsider.com

VIVA.co.id – Kepala Masa Depan Google, Ray Kurzweil melontarkan gagasan yang cukup mencengangkan. Dia meyakini, kurang dari tiga dekade ke depan, peradaban manusia bakal memungkinkan membuat kehidupan bisa abadi. Kemampuan abadi mahluk itu, kata dia, bisa terjadi berkat sokongan teknologi yang kian canggih.

Lima Rahasia Kuno tentang Hidup Abadi

Dalam wawancara dengan sebuah majalah populer, sebagaimana dikutip Business Insider, Kamis, 21 April 2016, Kurzweil mengutarakan kalkulasinya tersebut dalam tiga dekade ke depan.

"Kecerdasan nonbiologi yang diciptakan pada tahun itu (2045) akan mencapai sebuah tingkat yang miliaran kali lebih kuat dibanding semua kecerdasan manusia yang ada pada saat ini," kata dia.

KPU Undang Anies dan Ganjar Hadiri Penetapan Pemenang Pilpres 2024

Bahkan dia berujar, beberapa tahun sebelum 2045, yakni 2029, proses abadi sudah bisa dimulai dengan bantuan teknologi.

"Saya percaya, kita akan mencapai suatu titik sekitar 2029 ketika teknologi medis akan memberikan satu tahun tambahan setiap tahun untuk harapan hidup Anda," katanya menambahkan.

Tas Istri Dicuri Hingga Barang Berharga Raib, Pasha Ungu Beberkan Hal Ini

Kurzweil menjelaskan, maksud tambahan satu tahun harapan hidup bukan berbasis tanggal lahir manusia, tapi dalam konteks sisa harapan hidup.

Dia menambahkan, dalam tiga dekade ke depan, banyak hal yang terjadi. Salah satunya, diperkirakan mesin nano akan akan mampu mengambil sistem kekebalan manusia untuk memperbaiki sel misalnya sel kanker. Mesin nano, kata dia, juga akan menghubungkan otak manusia dengan komputasi awan (cloud computing) sehingga mudah diakses.

Kepala program masa depan Google itu mengatakan, saat ini sudah ada dua bukti kemajuan teknologi yang sudah mendukung klaim futuristiknya. Pertama, ponsel Android. Kurzweil mengatakan, ponsel besutan Google tersebut kini makin kecil, makin baik dan makin lebih murah dibanding komputer bernilai US$11 juta yang ia gunakan pada pertengahan 1960-an.

Kedua, proyek yang telah dikerjakan bersama Joslin Diabetes Center di Connecticut, Amerika Serikat. Proyek tersebut memakai bioteknologi untuk mematikan gen reseptor insulin lemak di dalam hewan. Skema ini memungkinkan hewan bisa makan banyak tanpa risiko diabetes atau mengalami kenaikan berat tubuh.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya