Mahasiswa UI Ciptakan Drone untuk Bawah Laut

Drone bawah laut Makara 6
Sumber :
  • Mitra Angelia/Viva.co.id

VIVA.co.id – Gabungan mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan dan Teknik Komputer, Universitas Indonesia (UI) menciptakan kendaraan bawah laut tanpa awak. Drone bawah laut itu bisa berfungsi menjaga kelestarian kenakeragaman hayati di dalam laut.

Nadiem: Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Tak Dibiayai APBN

Drone bawah laut  yang diberi nama Makara 6 ini tidak seperti drone biasa yang diterbangkan di udara. Drone ini bisa bertahan di dalam air dan khusus untuk beroperasi di bawah laut saja.
 
“Latar belakang kami melakukan penelitian di bidang unmanned system pada kendaraan di bawah laut adalah meningkatkan penggunaan teknologi untuk aktivitas bawah air, seperti diving, observasi bawah laut, pengecekan pipa di laut, keamanan laut, dan lain sebagainya,” ujar salah satu mahasiswa yang meneliti, Zulfah Zikrina dari jurusan Teknik Perkapalan UI, di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 20 April 2016.
 
Zulfah menambahkan, fungsi lainnya adalah untuk bencana, seperti pencarian korban dan puing-puing pesawat yang jatuh di laut.

“Seperti bencana laut (pencarian korban) MH730, kita kurang teknologi. Waktu itu kita pinjam punya Singapura,” kata Zulfah.

Kisruh Pembiayaan Organisasi Penggerak, Begini Penjelasan Kemendikbud

Teknologi untuk menemukan puing-puing pesawat, dijelaskan rekan Zulfiah, Hitomi Hadinuryana, mereka menyematkan sistem sensor identifikasi bentuk sehingga kamera yang ada pada drone bisa membaca objek dan mencocokkannya dengan analisa yang tepat.
 
“Untuk sekarang baru dua (tanda untuk sensor). Ke depannya akan kita tambah bentuk-bentuk lainnya,” tutur Hitomi
 
Hitomi mengatakan, desain teknologi yang mereka buat menggabungkan konsep dari dua buah kendaraan bawah air yakni Autonomus Underwater Vehicle (AUV) dan Remotely Operated Vehicle (ROV).
 
Drone tersebut dikemudikan menggunakan remote control dengan navigasi menggunakan GPS. Hitomi menambahkan, drone diperkirakan bisa berfungsi sampai kedalaman 100 meter.
 
“Untuk pembuatan protipe dana yang dibutuhkan Rp15 sampai Rp20 juta,” ujar dia.

Tanoto Foundation dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)

Dosen dan Peneliti Siap-siap Mendapat Sumbangan Penelitian

 Penelitian menjadi salah satu penopang ekonomi dan daya saing bangsa.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2023