idEA: Akuisisi Lazada Inspirasi Bagi Startup Lokal

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa,
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa, memberikan pandangannya terhadap pembelian saham mayoritas yang terjadi kemarin. Menurut Daniel, proses akuisisi tersebut seharusnya menjadi ilham bagi pelaku e-commerce lokal lainnya.

Gudang Penyimpanan Paket di Cengkareng Kebakaran, Lazada Klaim Pengiriman Tak Terganggu

Daniel mengatakan, dengan kurun waktu empat tahun Lazada berkiprah di ranah e-commerce Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menarik perhatian Alibaba. Dia mengatakan dengan mahar akuisisi sebesar US$1 miliar atau setara Rp13 triliun itu dilihat dari sisi positifnya, bisa dijadikan inspirasi.

"Dari sisi positif, congrats buat Lazada, mereka empat tahun bangun dari nol hingga dibeli oleh Alibaba. Dari sisi konsumer, tentunya itu akan lebih bagus, karena mereka (konsumer) enggak perlu merasa khawatir soal toko (online) favorit mereka, (karena) semakin kuat lagi," ujar Daniel ditemui di Gedung WTC, Sudirman, Jakarta, Rabu, 13 April 2016.

'Live Shopping' Tetap Jadi Primadona

Daniel melanjutkan, 'pencaplokan' Lazada oleh perusahaan teknologi asal Tiongkok itu akan memberi inspirasi untuk pelaku perusahaan rintisan (startup).

"Ini akan menjadi inspirasi bagi startup. Bedanya apa Max (CEO Lazada) dengan kita? Bedanya mereka tidak berhenti untuk meningkatkan kualitas, kerja 24 jam. Mereka juga yang pertama kali memperkenalkan retail policy, cicilan, costumer service. Itu bisa dijadikan inspirasi," ucap pria berkacamata ini.

Lazada PHK Karyawan, Pihak Perusahaan Buka Suara

Sementara dilihat dari sisi negatif, ketika ditanya oleh awak media yang menemuinya, Daniel mengemukakan, keputusan Lazada dibeli Alilbaba itu bagian dari aksi korporasi. Sehingga, hal tersebut tidak bisa dibendung oleh siapa pun. Akuisisi itu juga berdampak semakin kuatnya pasar Alibaba di Asia Tenggara yang sebelumnya sudah dikuasai oleh Lazada.

"Aksi korporasi itu kan bagaimana pemilik perusahaan. Apakah nanti beli PT Pos, TIKI, atau JNE itu gimana mereka yang mau beli, kita tidak bisa tahan," ucap Daniel yang juga menjabat CEO OLX Indonesia.

Terkait ancaman bagi pemain e-commerce lokal, dengan menguatnya Lazada dengan sokongan dari Alibaba, Daniel mengungkapkan, kalau dikaitkan dengan prinsip dasar keberadaan internet, maka baik lokal maupun asing dinilai sama rata.

"Internet itu sama rata kesempatannya, all level playing field. Mau itu tukang bakso atau siapa, tapi jualannya di internet, maka sama saja. Bedanya, Alibaba lebih cepat pelayanannya. Jadi, kalau mereka (di Indonesia) mengikuti aturan yang berlaku, maka sama saja, fight saja," kata Daniel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya