Pertama Kali, Jumlah Harimau Liar Meningkat

harimau
Sumber :
  • REUTERS / Athit Perawongmetha

VIVA.co.id – Untuk pertama kalinya, dalam satu abad terakhir jumlah harimau liar di belahan dunia meningkat. Pengumuman itu disampaikan oleh organisasi konservasi World Wildlife Fund (WWF) dalam rilis terbarunya.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Menurut perhitungan yang dilakukan WWF dan Global Tiger Forum, awal pekan ini, saat ini diperkirakan ada 3.890 harimau liar. Jumlah itu meningkat dari perkiraan 3.200 harimau liar pada 2010. Sebagian besar harimau itu ada di wilayah Asia.

Dikutip dari New York Times, Selasa 12 April 2016, kenaikan itu setidaknya menjadi penawar atas laporan penurunan populasi harimau dari tahun ke tahun sejak 100 tahun terakhir. Bahkan, populasi harimau sudah dipertimbangkan terancam punah akibat perburuan, pembakaran hutan untuk kepentingan industri dan lainnya.

Petani Sawit Dilatih Promosikan Praktik Perkebunan Terbaik Berkelanjutan

Laporan tersebut mencatat jumlah populasi harimau telah turun sejak 1900, yang masa seabad lalu populasinya diperkirakan mencapai 100 ribu harimau.

"Untuk pertama kalinya setelah beberapa dekade penurunan konstan, angka harimau kembali naik," kata Marco Lambertini, Direktur Umum WWF International dalam pernyataannya.

Pentingnya Merawat Lingkungan dengan Melakukan Konservasi Air

Lambertini mengatakan, kenaikan jumlah harimau itu membuka harapan besar dan peluang untuk lebih menyelamatkan hewan tersebut.

Soal penyebab kenaikan jumlah populasi harimau, beberapa negara mulai memberikan lebih banyak teritorial guna kepentingan survei nasional bagi pendataan. Selain itu, upaya kelompok konservasi mendapatkan kredit atas jumlah positif harimau liar tersebut.

Ribuan perkiraan jumlah harimau pada laporan itu berasal dari 13 negara. Secara rinci negara yang mengalami perkiraan kenaikan jumlah harimau liar yaitu India (2.226), Rusia (433), Nepal (198), dan Bhutan (103).

Data lainnya yaitu Indonesia (371), Malaysia (250), Thailand (189), Bangladesh (106), China, Vietnam, dan Laos dengan single digit.

Perkiraan angka tersebut dipasok dari data International Union for Conservation of Nature, perkiraan pemerintah, dan pengamatan kelompok konservasi.

Untuk memperkirakan harimau liar di habitat mereka, Ginette Hemley, Wakil Presiden Senior Konservasi Kehidupan Liar WWF, mengatakan, kelompok konservasi sejak 2010 memanfaatkan kemajuan teknologi dalam survei nasional di beberapa negara yang menunjukkan tren kenaikan populasi.

Mereka menggunakan kamera tersembunyi yang dipasang di hutan untuk melacak dan menghitung harimau liar. Kamera memantau pergerakan harimau yang mana juga bisa mengawasi jejak manusia. Kelompok tersebut juga menggunakan kotoran harimau liar untuk menganalisis DNA harimau liar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya