Siswa Indonesia Bantu NASA Ciptakan Tempe di Luar Angkasa

Roket Atlas 5 meluncurkan satelit EAHF 2
Sumber :
  • space.com

VIVA.co.id – Pagi ini, NASA dijadwalkan akan menerbangkan roket Atlas 5 ke luar angkasa. Roket itu akan berangkat dari Cape Canaveral, Florida menuju orbit dengan ketinggian 400 kilometer.

Bangga Karya Anak Bangsa, Platform Game Lokal Kian Berjaya

Atlas 5 diberitakan akan membawa Cygnus cargo freighter, yang antara lain berisi dua perangkat eksperimen ilmiah yang disiapkan oleh siswa-siswa Indonesia. Roket itu akan melesat hari ini, pukul 11.05 pagi waktu Jakarta.

Dua eksperimen itu dibuat dalam bentuk micro-lab yang difungsikan untuk bisa meneliti pertumbuhan ragi dan padi dalam kondisi gravitasi nol. Eksperimen pertama disiapkan oleh tim siswa dari SMA Unggul Del di Laguboti, Sumatera Utara.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Mereka bertugas mempelajari pertumbuhan ragi (yeast) di luar angkasa. Ini merupakan eksperimen pendahuluan sebelum meluncurkan eksperimen berikutnya untuk mempelajari cara menumbuhkan tempe di antariksa.

Eksperimen kedua disiapkan oleh tim siswa gabungan dari beberapa SMA di Jakarta, Bandung, dan Jayapura untuk mempelajari pertumbuhan padi di luar angkasa.

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Dikatakan pihak Indonesia Space Research Group, JW Saputro, kepada VIVA.co.id, Rabu, 23 Maret 2016, micro-lab tersebut dibuat memakan waktu 6 bulan. Januari lalu micro-lab buatan Indonesia itu berhasil lolos flight-test NASA yang sangat ketat dan mendapatkan izin untuk diluncurkan ke International Space Station (ISS) dengan ditumpangkan pada Cygnus cargo freighter.

"Dalam hitungan menit, roket Atlas akan menggendong Cygnus ke ISS. Setelah itu, perlu beberapa hari untuk mengarahkan Cygnus sampai menemui docking yang tepat dengan ISS. Para astronaut yang sedang tinggal di ISS akan memindahkan perangkat eksperimen tersebut ke Nanoracks, suatu fasilitas penelitian di National Lab Amerika dalam ISS," tutur Saputro.

Diketahui, ukuran ISS sangat luas. Jika diletakkan di Bumi, bentangannya bisa menutupi lapangan bola. ISS yang mengorbit dengan kecepatan 8 km/detik dan mengitari Bumi 15-16 kali dalam 24 jam ini dihuni oleh beberapa astronaut, berasal dari beberapa negara, yang tinggal bergantian selama beberapa bulan.

Komponen Micro Lab Siswa Indonesia

Perangkat micro-lab yang dirancang oleh para siswa SMA tersebut dilengkapi dengan kamera digital, sensor, dan  micro-controller. Dengan semua perangkat ini diharapkan eksperimen terkait pertumbuhan ragi dan padi dapat diamati dari Bumi atau di mana pun, asal terhubung dengan Internet. Mereka juga bisa mengunduh foto-foto dari micro-lab yang dipancarkan dari ISS ke Bumi.

"Beberapa hari dari sekarang, para siswa di Laguboti dan di Jakarta, Bandung, Jayapura, akan mulai mengamati dan mencatat hasil eksperimen mereka. Para siswa SMA Indonesia tersebut sudah mendapat undangan untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di Annual Conference of the American Society for Gravitational and Space Research di Washington DC pada November 2016," kata Saputro.

Peluncuran misi OA-6 dapat disaksikan langsung melalui video streaming di situs https://spaceflightnow.com atau https://www.nasa.gov/multimedia/nasatv pada pukul 11:05 Rabu pagi waktu Jakarta. Siaran langsung akan dimulai satu jam sebelumnya, mulai pukul 10.00 waktu Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya