- Pixabay
VIVA.co.id – Tim peneliti Pusat Penelitian Kependudukan (P2K), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sejak tahun lalu meneliti kaitan pengaruh perubahan lingkungan dan globalisasi terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Herry Yogaswara, salah satu peneliti P2K mengatakan, isu perubahan lingkungan dan globalisasi merupakan prioritas penting bagi kajian kependudukan. Letak geografis dan geologis Indonesia membuat dua isu tersebut dengan mudah berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
“Sebagai contoh, Indonesia terletak pada ring of fire (daerah rawan bencana) yang dapat menyebabkan penduduk rentan dan sangat berisiko terhadap bencana,” ujar Herry
Selain kondisi tersebut, kondisi eksploitasi sumber daya alam (SDA) juga berdampak pada perubahan dan kerusakan lingkungan.
“Dengan kondisi kualitas dan kesiapsiagaan penduduk yang masih rendah, maka ketika terjadi bencana, keselamatan masyarakat akan semakin terancam," ujarnya menambahkan.
Herry menjelaskan, globalisasi dan perubahan lingkungan diperkirakan berpengaruh pada perubahan pola hubungan antargenerasi pada keluarga, pola kesempatan kerja dan kompleksitas dinamika penduduk.
“Sangat diperlukan pemetaan isu-isu kependudukan agar bisa menjawab kompleksitas dinamika penduduk," ujarnya menjelaskan.
Salah satu temuan riset P2K adalah, globalisasi telah berimplikasi pada perubahan transformasi ideologi dan peran individu di dalam keluarga termasuk remaja, ibu, balita, dan lansia.
Dampak globalisasi, bila tidak dikelola dengan baik dapat membuat jarak interaksi antargenerasi di masyarakat dan keluarga, serta juga berdampak pada kualitas masyarakat.
Menurutnya, metode studi tentang pemetaan kondisi remaja, ibu, anak, dan penggunaan data Survei Kesehatan Reprodukasi Remaja, Survei Demografi Kesehatan Indonesia dan Survei Sosial Ekonomi Nasional belum bisa menjawab permasalahan terkait globalisasi.
“Diperlukan survei khusus untuk memperoleh gambaran lengkap tentang kesiapan masyarakat di era globalisasi."
(mus)
