- VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id – Masih ingat dengan calon “astronaut” Indonesia, Rizman A Nugraha? Direncanakan Rizman akan terbang ke ruang titik nol gravitasi.
Lama tak terdengar kabar, Rizman saat ini mengaku masih menunggu untuk diterbangkan di titik nol gravitasi tersebut.
Sebagai calon orang Indonesia pertama yang muncul dari ajang kompetisi sebuah produk parfum pria itu, Rizman hanya bisa menunggu kabar saja dari perusahaan yang merilis produk parfum tersebut.
"Perkembangan untuk (terbang) antariksanya masih menunggu nih. Pesawatnya belum ready terbang, tapi terus dilakukan uji coba kok sampai ready," ujar Rizman kepada VIVA.co.id, Kamis malam, 3 Maret 2016.
Pria asal Bangka Belitung itu mengatakan, menurut informasi yang ia pantau dan diterima, pesawat yang akan menerbangkannya ke titik nol gravitasi selama enam menit itu masih dalam tahap uji coba mesin.
Dia belum mendapatkan perkiraan pesawat yang akan membawanya itu kapan siap dipakai. Uji coba pesawat tersebut, kata dia, dilakukan secara rinci agar misi penerbangan bisa lancar.
"Karena masih dalam uji coba, belum bisa dipastikan kapan bisa rampung. Karena nantinya menyangkut keselamatan juga," tuturnya.
Rizman mengatakan, sambil menunggu pesawatnya selesai dan siap untuk menjalankan misi penerbangan itu, ia mengaku masih menjalankan aktivitas seperti biasanya.
"Iya kerja seperti biasa," kata dia yang bekerja sebagai programmer IT.
Selama menunggu penerbangan, Rizman beberapa waktu lalu mengisinya dengan menjaga kebugaran fisik dengan berolahraga. Ia juga menjaga pola makan, menyeleksi makanan yang dikonsumsinya.
Untuk informasi, Rizman akan meluncur ke luar angkasa setelah menjadi salah satu pemenang program Axe Apollo Space Academy. Total finalis seluruh dunia yang akan terbang ke luar angkasa ini 23 orang, termasuk Rizman. Menariknya, dia adalah satu-satunya orang Indonesia pemenang program tersebut.
Sebelum terpilih menjadi salah satu calon astronaut, Rizman telah menjalani pelatihan National Space Camp pada September 2013 dan Global Space Camp pada Desember 2013.
Berdasarkan informasi yang diterima Unilever, pemegang merek produk parfum tersebut, ia terikat kontrak sampai akhir 2016. Sebelum akhir tahun ini, diharapkan pesawat sudah siap menerbangkannya.
